Apabila untuk menyedot genangan yang ada di Desa Jati Wetan saja, mungkin bisa dibilang sanggup walau butuh waktu lebih. Namun, lanjut dia, yang menjadi kendala adalah karena air dari perkotaan, bermuara ke tempat tersebut.
“Ya seperti diketahui bersama, daerah situ memang jadi tadah air dari kota, makanya dengan cuaca yang sekarang akan butuh waktu lama, sudah disedot lalu tambah lagi,” sambungnya.
Akibatnya, 336 warga desa tersebut pun kini masih mengungsi di Aula Balai Desa Jati Wetan Kudus. Budi mengatakan, Balai Desa Jati Wetan adalah lokasi yang paling banyak menampung pengungsi sampai saat ini.
“Karena total keseluruhannya sendiri ada sebanyak 563 jiwa, sisanya tersebar di empat lokasi pengungsian lainnya,” ujar dia.
Berdasarkan data yang ada, jumlah pengungsi lainnya yang masih bertahan diantaranya di SD 2 Payaman sebanyak 58 Jiwa, Aula Balai Desa Karangrowo sebanyak 77 Jiwa, Klenteng dan Gereja Tanjung karang sebanyak 84 Jiwa, serta Aula Gedung PKK Desa Jetis Kapuan ada 8 Jiwa