blank
Lintang Furi Prihastari saat menyerahkan poster kerentanan warga kepada staf Kelurahan Kramas, Kec. Tembalang, Kota Semarang.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Diponegoro menerjunkan Tim I KKN yang terdiri  lebih  2. 000 mahasiswa. Lokasinya  hampir  seluruh daerah di  Indonesia. Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara daring sebagai akibat adanya pandemi covid-19.

KKN ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19  Berbasis  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)”. Tema ini diambil sebagai bentuk dukungan mahasiswa peserta  KKN dalam melawan Covid-19.

blank

KKN daring, juga dilakukan oleh Lintang Furi Prihastari. Mahasiswa Undip Semarang jurusan Matematika 2017. Ia melaksanakan KKN di Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang selama 44 hari, dimulai dari tanggal 4 Januari sampai dengan 16 Februari 2021.

Menurut Lintang masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai bahaya pandemi covid-19 dan masuknya era new normal. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya kegiatan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan yang dianjurkan, seperti berkumpul dengan tetangga.

Mahasiswa  bimbingan Drs. Catur Kepirianto, M.Hum ini berupaya untuk membuat program yang dapat mensosialisasikan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terhadap Covid-19. Ia kemudian  mengambil program kerja analisis kerentanan Covid -19. “ Program ini dilakukan dengan menganalisis tingkat kerentanan covid-19 dalam persentase,” ujar

“Jika warga kramas mengetahui tingkat persentase kerentanan covid-19, harapan saya nantinya warga akan lebih mawas diri terhadap bahaya covid-19 ini” ujarnya  Lintang Furi Prihastari

Program ini dilakukan dengan mengambil data penduduk di kelurahan Kramas untuk dianalisis seberapa besar tingkat resiko tertular covid-19. Data yang digunakan adalah data penduduk berdasarkan kelompok usia, kemudian dari data tersebut dilakukan klasterisasi yaitu rentang usia di bawah 20 tahun dan di atas 60 tahun.

Hal tersebut disebabkan karena usia di bawah 20 tahun imunitas tubuhnya belum berkembang secara maksimal sedangan usia di atas 60 tahun imunitas tubuhnya dianggap sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko Covid-19.

Hasil dari analisis ini akan dimunculkan dalam bentuk persentase yang kemudian dituangkan dalam bentuk poster himbauan untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Poster tersebut kemudian dibagikan kepada warga kelurahan Kramas sekaligus dilakukan edukasi dan pembagian masker.

Hadepe – LFP