blank
Ganjar saat mencangkul di bantaran Sungai Jragung, untuk menanam pohon agar tidak terjadi longsor di aliran sungai itu. Foto: hery priyono

DEMAK (SUARABARU.ID)– Ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Jragung, sekitar Jembatan Sunut atau Jembatan Pelangi, di Desa Jragung, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Sabtu (16/1/2021).

Aksi penanaman pohon di perbatasan Kabupaten Demak-Kabupaten Semarang itu, dipimpin langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, diikuti sejumlah perwakilan dari TNI, Polri, Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta kelompok masyarakat, termasuk kader PDIP Demak dan pemuda peduli desa.

”Sekarang kita gerakkan terus bersama masyarakat, untuk menanam di seluruh bantaran dan daerah aliran sungai. Harapannya tidak terjadi longsor, bisa semakin hijau, makin bagus. Titip ya Pak Kades, warganya diajak untuk tanam pohon,” kata Ganjar, di sela penanaman bibit pohon dan melihat bantaran sungai yang tergerus akibat banjir.

BACA JUGA : Dua Tahun Berturut-turut Jateng Juara Keuangan Inklusif Nasional

Dia juga berpesan, agar masyarakat terus menggalakkan penanaman pohon. Apalagi saat ini curah hujan masih cukup tinggi, sehingga harus dimanfaatkan betul untuk menanam pohon.

”Curah hujan masih cukup tinggi, kira-kira sampai Maret. Maka kita harus menanam terus-menerus, mumpung curah hujan masih tinggi. Pokoknya ada kesempatan tanam, tanam pohon,” harap Ganjar, yang datang ke lokasi sambil bersepeda.

Sedangkan Kepala Desa Jragung, Eddy Susanto menyatakan, penanaman bibit pohon di sekitar Desa Jragung ini, sudah digalakkan sejak 2019. Gerakan itu dilakukan secara bersama-sama.

Khusus di bantaran Sungai Jragung, penanaman pohon juga melibatkan warga Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, yang berbatasan langsung dengan Desa Jragung.

blank
Beberapa warga setempat menunjukkan pada Ganjar, gerusan air sungai yang membuat bantaran menjadi longsor. Foto: hery priyono

BACA JUGA : Ganjar Serahkan 1.349 SK CPNS

”Kebetulan kami punya pegiat lingkungan dengan anggota sekitar 50 orang. Kami juga dibantu pemuda peduli desa, yang juga aktif menanam. Kami bercita-cita memperbaiki lingkungan disini,” imbuhnya.

Kondisi di sekitar Sungai Jragung saat ini memang memprihatinkan. Saat air bah datang, bantaran sungai dan tebing-tebing longsor.

Eddy menjelaskan, bibit pohon yang ditanam di bantaran Sungai Jragung kali in sebanyak 150 buah. Desa Jragung juga mendapatkan bantuan 5.000 bibit tanaman dan 900 benih empon-empon berupa jahe dan kunyit, dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jateng.

BACA JUGA : Pekerja Pertamina Donorkan Plasma Darah Konvalesen bagi Pasien Covid-19

”Sudah sejak 2019 kita melakukan penanaman. Namun kadang bibit terbatas, dan kali ini kami dibantu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Tadi yang ditanam simbolis ada 150 pohon. Nanti kami akan lanjutkan menanam di lokasi lain. Lokasi yang lain nanti, akan kami setting untuk wisata petik buah,” ujarnya.

Adapun kawasan Sungai Jragung di sekitar Jembatan Sunut atau juga disebut Jembatan Pelangi itu, juga diberdayakan masyarakat desa untuk destinasi wisata lokal.

Menurut Eddy, kejernihan air sungai pada saat musim kemarau dan pemandangan bukit yang mengelilinginya, menjadi daya tarik wisatawan domestik.

”Kalau musim kemarau airnya jernih. Jadi anak-anak mandi di sungai dengan didampingi orang tuanya, dan memang menjadi tempat wisata dadakan yang pengunjungnya bisa sampai ribuan,” ungkapnya.

Hery Priyono-Riyan