blank
Pembina Futsal Pusaka Angel’s HR Mastur Darori, berdiri di tengah diapit oleh empat orang atletnya.(FOTO:SB/Sp)

KENDAL(SUARABARU.ID)- Tim Futsal Pusaka Angel’s Kendal, untuk beberapa tahun terakhir ini, tak sedikit menjuarai sejumlah pertandingan baik lokal dan nasional.

Selama ini pula, biaya pembinaan untuk sejumlah atlet, dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari fihak lain. Pembina Futsal Pusaka Angel’s, HR Mastur Darori, mengatakan bahwa dirinya tidak hanya mengelola olahraga futsal saja, akan tetapi juga mengelola olahraga sepak bola.

“Tak hanya pemain dari lokal saja yang saya bina. Pemain nasional pun juga saya bina. Sampai hari ini pun, saya masih membina lima pemain nasional terutama atlet sepak bola,”kata Pembina Futsal Pusaka Angel’s HR Mastur Darori, Rabu(13/1/2021).

Menurut Mastur, yang dikenal juga sebagai pengusaha sukses dari Sukorejo Kendal ini, timnya baik futsal dan sepak bola sering bermain di luar wilayah Kabupaten Kendal, bahkan luar Jawa.

Hanya saja, dia tidak habis pikir pihak Pemerintah Daerah Khususnya Pemkab Kendal, tidak pernah memberikan bantuan dana untuk atlet- atletnya. Sementara, medali yang dia peroleh, sudah ratusan jumlahnya dari hasil kegiatan mengikuti sejumlah pertandingan atau event olahraga futsal dan sepak bola.

Namun karena demi mengangkat nama baik Kabupaten Kendal, seberat apa pun tetap dia lakukan. Padahal, jika klubnya dia jual atau tawarkan ke daerah lain, pasti banyak yang tidak menolaknya.

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kendal, Sulistyo Aribowo, yang membidangi masalah olahraga mengatakan, bahwa olahraga itu dibagi dua. Yaitu olahraga prestasi dan olahraga pemasalan.

Kalau olahraga prestasi, yang ngampu atau menanggung pembiayaan adalah organisasi profesional, karena tujuannya prestasi, itu dibawah naungan Koni. Sedangkan pemasalan, dananya yang menanggung Dinas Pendidikan Olahraga dan Pariwisata(Disporapar).

“Jadi ada tupoksinya sendiri- sendiri. Kalau terkait dengan yang dikelola oleh swasta, dan sifatnya profesional, itu harusnya mereka nginduk di cabang organisasi olahraganya. Misal, cabang olahraga Futsal, maka harus nginduk di cabang olahraga yang ada di Koni. Karena Koni menaungi berbagai macam cabang olahraga,”kata Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kendal, Sulistyo Aribowo, di kantornya, Rabu(13/1/2021) siang.

Menurut Aribowo, induk olahraga itulah yang nantinya akan mendapat uang pembinaan dari Koni, yang dananya berasal dari pemerintah daerah.

“Jika selama ini tidak nginduk, ya tidak dapat uang pembinaan. Mereka harus koordinasi dengan induk organisasi olahraga yang selama ini dijalankan. Selama mereka dinaungi oleh induk organisasi, maka mereka akan mendapatkan bantuan biaya dari Koni,”papar Aribowo.

Aribowo mengaku, bukan berarti pemerintah itu tutup mata, namun harus ada mekanismenya yang ditempuh oleh masing- masing klub, agar mereka bisa mendapat dana operasional.

“Contoh, sepak bola Persik misalnya. Jika Persik sudah naik promosi ke liga dua, maka pemerintah kabupaten tidak membiayainya, karena mereka sudah dilepas masuk profesional,”terangnya.

Sejauh ini, perkembangan olahraga di Kabupaten Kendal, potensinya luar biasa. Contoh seperti olahraga bride. Atlet Kendal itu tidak hanya juara nasional, akan tetapi justru Internasional. Terus sepak takraw. Sepak Takraw ini atletnya sudah go Internasional.

“Memang diakui, kendalanya adalah pendanaan masih terbatas, dan penghargaan terhadap atlet yang berprestasi masih minim, sehingga mereka lari ke luar daerah Kabupaten Kendal,”pungkasnya.Sp-mm