blank
Rakor penanganan Covid-19 Pemkab Kudus. Foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris mengeluhkan lambannya hasil tes swab PCR yang ada di RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Hal ini disebut menjadi salah satu factor terus meningkatnya penularan Covid-19 di kota Kretek.

Hal tersebut disampaikan Sam’ani dalam rapat koordinasi penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang digelar di Aula Lt IV Gedung Setda Kudus, Senin (11/1). Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Plt Bupati Kudus HM Hartopo dan dihadiri jajaran Forkopinda serta pejabat OPD terkait.

“Ini saya sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi. Hasil swab PCR terutama untuk tracking kontak, seringkali keluarnya cukup lama hingga dua sampai tiga hari,”kata Sam’ani.

Hal ini, kata Sam’ani, membuat potensi penularan Covid-19 masih cukup tinggi. Pasalnya, jika hasil swab belum juga keluar, orang yang terkena tracking akan melakukan aktifitas seperti biasa dan berpotensi menularkan ke orang lain.

“Karena hasilnya belum keluar, orang tersebut akan beraktifitas seperti biasa dan berpotensi menularkan virus jika kemudian hasilnya positif,”ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Kudus HM Hartopo langsung menginstruksikan RSUD untuk memperpendek waktu pengujian swab PCR, terutama untuk tracking kontak. Hartopo juga meminta agar laboratorium PCR bisa dioperasikan nonstsop agar hasil uji swab bisa segera diketahui.

“Harus dioptimalkan. Jangan ada hari libur dalam pengoperasian lab PCR. Sabtu dan Minggu pun harus tetap operasi,”tukasnya.

Jika memang kekurangan tenaga, kata Hartopo, RSUD dipersilahkan untuk menambah jumlah karyawan atau pegawai melalui mekanisme yang ada.

Sementara, Direktur RSUD dr Loekmonohadi Kudus, dr Aziz Achyar menyebutkan saat ini laboratorium PCR yang ada di tempatnya sudah dioperasikan secara maksimal. Pihaknya juga sudah mempersiapkan rekrutmen tenaga laborat dan analisis agar pengujian sampel swab bisa dipercepat.

“Kebutuhan kami ada sekitar delapan tenaga baru untuk tenaga laborat dan analisi,”ujarnya.

Sedangkan Plt Kepala Dinas  kesehatan, dr Andini Aridewi mengimbau masyarakat yang terkena tracking kontak dan telah menjalani uji swab, untuk sabar menunggu dan disiplin menjalani isolasi mandiri. Sebab, jika yang bersangkutan masih beraktifitas sementara hasil swab yang bersangkutan pada akhirnya positif,  akan membutuhkan tracking kontak  lagi.

Tm-Ab