BLORA (SUARABARU.ID)– Dengan telah keluarnya izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), tentang penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), terkait vaksin covid-19, Pemerintah Kabupaten Blora akan melaksanakan program vaksinasi covid-19, baru pada awal Februari mendatang.
”Agar masyarakat tidak ragu, saya siap menjadi yang pertama divaksin. Dan ini serentak seluruh Indonesia pada 13 Januari 2021,” kata Bupati Blora, Djoko Nugroho, Senin (11/1/2021).
Agar pelaksanaan vaksinasi berjalan baik, Kokok panggilan sehari-hari Bupati Djoko Nugroho, meminta agar dipersiapkan sebaik mungkin, dan dibuat bertahap seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada).
BACA JUGA : Izin BPOM Keluar, Jateng Siap Vaksinasi 14 Januari 2021
Bupati Blora membeber program vaksinasi itu saat memimpin Rapat Koordinasi Rencana Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, di ruang pertemuan Setda setempat.
Dalam kesempatan itu, Kokok juga menyinggung Surat Edaran Mendagri Nomor 01 Tahun 2021, bahwa pada 11-25 Januari 2021, adalah pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), untuk pengendaliaan covid-19.
Menurut mantan Dandim Rembang itu, wilayahnya memang tidak termasuk daerah wajib memberlakukan PPKM. Tetapi pihaknya tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Sementara itu, pakar vaksinasi, dr Pandu menyampaikan, kemungkinan yang akan timbul setelah vaksin yakni, muncul keluhan lokal saja, seperti merah dan nyeri.
BACA JUGA : Daerah yang Tak Terapkan PPKM, Diminta Tetap Waspada
”Meski sudah ikut vaksin covid-19, masyarakat tidak boleh abai dengan protokol kesehatan,” pesan dr Pandu, dihadapan jajaran Forkopimda, Kepala OPD, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, camat serta kepala Puskesmas se-Blora.
Di acara yang sama, pejabat pelaksana tugas (plt) Dinas Kesehatan setempat, Henny Indriyanti menjelaskan, 26 puskesmas dan fasilitas pelayanan masyarakat (fasyankes) siap melaksanakan vaksinasi.
Fasyankes itu seperti rumah sakit dr R Soetijono (Kota Blora), RS dr R Soeprapto (Cepu), RS PKU Muhammadiyah (Blora), RS PKU Muhammadiyah (Cepu) dan Rumkitban (Kota Blora).
Selain itu juga, bisa dilaksanakan di RS Permata (Kota Blora), Klinik Kesehatan Polres, Klinik Tali Asih Jepon.
BACA JUGA : Kapolres Blora Tegaskan Penerapan Disiplin Protokol Kesehatan di PPKM Jawa-Bali
Menurut pejabat Asisten Administrasi Umum Sekda Blora itu, Pemkab juga sudah menyiapkan gudang farmasi, untuk menampung stok vaksin sebelum didistribusikan ke fasyankes.
Adapun petugas yang membantu pelayanan, terdiri dari 864 orang petugas vaksinator, dan 644 petugas skrining, serta 420 orang lagi petugas pendukung.
”Untuk gudang farmasi, juga sudah siap 12 refrigerator berukuran besar yang siap menampung dan menyimpan vaksin sebelum didistribusikan,” pungkas Henny.
Wahono-Riyan