PRAYA (SUARABARU.ID)– Program bantuan desa seribu sapi untuk warga di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah bakal jadi petaka. Diduga bantuan kementerian ini tidak sesuai dengan spek.
Awalnya, warga dijanjikan akan diberikan bantuan sapi jenis Brahman Cross asal Australia. Ternyata yang didatangkan pemerintah daerah sapi lokal.
Adanya kejanggalan ini terungkap setelah warga mengecek fisik sapi tiga hari lalu setelah bantuan tiba di Kecamatan Pujut.
Ketua Kelompok Tani Tandur Desi di Desa Pengengat, Ade Kirman, mengungkapkan, kelompoknya menerima sekitar 200 ekor sapi program desa seribu sapi. Tiga hari lalu pihaknya hanya menerima sekitar 50 ekor sapi tahap awal, dengan berat rata-rata sekitar 300 kilogram.
Dijelaskannya, mekanisme penyerahan bantuan dilakukan oleh Tim Singosari bersama tim dinas provinsi dan kabupaten dengan melakukan pengecekan berat badan dulu baru serah terima.
“Kalau mengenai sapi yang dijanjikan jenis Brahman Cross kami mau bilang apa, meskipun yang datang sapi biasa begini (lokal), kita kan hanya penerima,” ungkapnya kepada media, Minggu kemarin.
Ditambahkan anggota kelompok yang menerima bantuan dan tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, pihaknya merasa dibohongi oleh pemerintah mengingat ketidaksesuaian sapi yang didatangkan seperti dijanjikan pemerintah.
“Kita dijanjikan sapi Brahman Cross, harga bisa mencapai 35 juta namun apabila dibandingkan dengan sapi lokal biasa yang harga 15 juta kemudian ke mana selisih harganya,” ungkap dia.
“Harusnya pemerintah tidak melakukan ini kepada masyarakat,” tambahnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak pemprov dan dinas kabupaten bisa dimintai tanggapan.
Sebelumnya, Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan PKH Kementerian Pertanian Republik Indonesia, pernah turun mengkroscek kesiapan dan koordinasi persiapan bantuan seribu sapi di Lombok Tengah.
Program peternakan dalam pemenuhan kebutuhan daging dan perekonomian masyarakat skala nasional dari Kementrian Pertanian dan Peternakan seribu desa seluruh Indonesia tahun 2020, mengingat kondisi Lombok Tengah dengan kesiapan lahan pakan rumput dan kandang.
Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Drh Makmun Junaiddin pernah mengatakan, pihaknya yang turun lansung yang mengecek persiapan program bantuan seribu ekor sapi yang akan di distribusikan di lima desa penyangga KEK Mandalika. Untuk pengelolaanya dilakukan dengan program penggemukan 500 ekor dan dijadikan indukan 500 ekor. Pihaknya berharap supaya masyarakat bahu-membahu bersama pemerintah mesukseskan program.
“Program ini merupakan program super prioritas dalam rangka pemenuhan kebutuhan daging skala nasional, ” bebernya di pendopo bupati, waktu itu, seperti dilansir dari Siberindo.co grup suarabaru.id.
Dari bahan pakan yang sangat melimpah merupakan modal besar dalam program pengembangan sapi yakni sekitar 60 persen. Dalam program multiplayer efek merupakan satu kesatuan perputaran ekonomi masyarakat dari hulu sampai hilir bisa berjalan maksimal mengingat kotoran dan pakan bisa menjadi ladang bisnis apabila dikelola dengan baik.
“Masyarakat harus lebih semangat dalam berternak mengingat lajunya ekonomi masyarakat lebih tinggi di masyarakat,” tuturnya.
Claudia SB