SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dengan lincah dan cekatan tangan Endang membersihkan dan memilah rempah-rempah yang akan diolah menjadi jamu.
Meracik rempah-rempah bahan dasar jamu sudah menjadi kebiasaan Endang (60) yang kesehariannya harus mengolah bahan-bahan tersebut menjadi jamu siap minum untuk dijual berkeliling di wilayah kelurahan Bugangan, Semarang Timur.
Tak kenal kata lelah, Endang yang bertempat tinggal di Jalan Musi Raya RT.01/04 Kelurahan Bugangan Semarang Timur itu harus menjajakan dagangannya sejak pagi.
Dari rumah ke rumah, Endang dengan penuh kesabaran menawarkan jamu hasil racikannya kepada warga yang sebagian dari mereka sudah berlangganan. “Ada jamu kunir asem, beras kencur, jamu sirih, jamu puyang, juga temulawak,” kata Endang saat ditemui di rumahnya.
Seiring berjalannya waktu adanya pandemi virus corona (covid-19), Endang merasakan dampaknya. Penghasilannya turun akibat jamu gendongnya tidak selaris sebelum pandemi covid-19.
Karena dia juga harus menghidupi kedua anaknya, mau tidak mau dirinya harus berpikir cerdas, bagaimana agar dagangan jamunya bisa tetap laris manis seperti dahulu. Hingga Endang pun akhirnya mencoba meracik rempah-rempah pilihan menjadi jamu tolak corona.
Endang mencoba menawarkan jamu tolak corona tersebut kepada para pelanggannya. Dan hasilnya tak sia-sia. Banyak pelanggannya yang cocok dengan jamu tolak corona buatan Endang.
Kini Endang tak perlu berjualan keliling lagi lantaran sudah mempunyai lapak tempat berjualan jamu di teras rumahnya. Para pelanggan setiap hari berdatangan untuk membeli jamu buatan Endang, termasuk jamu tolak corona.
“Alhamdulillah berkat jamu tolak corona usaha jamu saya tetap lancar. Saya sekarang tidak perlu keliling kampung lagi karena pelanggan berdatangan sendiri di rumah,” ujar Endang.
Sebelumnya, dalam sehari Endang menghabiskan 15 botol jamu saja. Namun sekarang Endang mampu menghabiskan hingga 50 botol lebih. Dirinya berharap dagangannya bisa makin laris manis dan berkembang.
Ning-trs