MAGELANG (SUARABARU.I D)– Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menggelar rapid test antigen secara acak, terhadap calon wisatawan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Pada rapid test antigen yang dilaksanakan di Tourist Information Center (TIC) Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu ( 26/12), semua mobil calon wisatawan yang berplat nomor dari luar daerah diberhentikan.
Sopir dan semua penumpangnya diminta untuk menunjukkan surat keterangan rapid antigen. Bila, calon wisatawan tersebut tidak bisa menunjukkan surat keterangan, maka diwajibkan untuk menjalani tes rapid.
“Sedangkan bagi calon wisatawan yang dinyatakan negatif, diperbolehkan melanjutkan perjalanannya, Namun, bagi mereka yang terindikasi positif covid-19 diminta pulang ke asalnya dan menjalani isolasi mandiri” kata Kepala Bidang Pelayananan Kesehatan Kabupaten Magelang, Dokter Oktora Kunto Adi.
Kunto mengatakan, pada pelaksanaan rapid antigen secara acak tersebut dua calon wisatawan asal Bekasi dan Bogor terdeteksi positif covid-19.
Selain itu, juga menemukan adanya seorang tenaga kesehatan dari Puskesmas Borobudur yang mengikuti tes cepat tersebut dinyatakan positif. Menurutnya, kedua calon wisatawan asal Bekasi dan Bogor tersebut merupakan sampel dari 100 orang calon wisatawan yang di rapid tes antigen secara acak.
Keduanya selain diminta pulang, juga diberi surat keterangan hasil rapid tes antigen yang ditujukan ke masing-masing fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemantauan.
Ia menambahkan, dalam rapid tes antigen secara acak tersebut pihaknya menargetkan sebanyak 100 orang calon wisatawan dan diberikan secara gratis. “Kami akan kembali melaksanakan tes rapid antigen bagi calon wisatawan Candi Borobudur pada 31 Desember mendatang,” imbuhnya.
Menyambut Gembira
Pelaksanaan tes rapid antigen yang diberikan secara gratis tersebut disambut gembira bagi para calon wisatawan yang akan berkunjung ke Candi Borobudur. Karena, pelaksanaan rapid antigen tersebut diberikan secara cuma-Cuma.
“Rapid antigen ini sangat membantu, karena kalau melaksanakan di rumah sakit harus mengeluarkan uang sekitar Rp 250 ribu. Sedangkan di sini ( TIC Borobudur, red) diberikan secara gratis” kata Siti Munawaroh, calon wisatawan asal Jakarta.
Ia juga mengaku,pelaksanaan rapid antigen ini sangat membantu. Karena setelah mendapatkan hasilnya bisa merasa nyaman dan aman bagi semua calon wisatawan.
“Dengan adanya rapid antigen ini , saya a bersama dengan keluargannya merasa aman dan nyaman, sehingga semua wisatawan Candi Borobudur dalam keadaan sehat.
Sementara itu calon wisatawana asal Cirebon , Lidya mengaku sempat “deg-degan” dengan hasil tes yang baru pertama kali dilakukannya.
Ia mengatakan, sepanjang perjalanannya dari Cirebon hingga Borobudur, baru pertama kalin terjaring operasi rapid antigen di dekat Kawasan Candi Borobudur.
“Saya sempat ‘deg-degan’ dengan hasil rapid antigen, karena bila hasilnya positif liburan selama tiga hari di Borobudur bisa menjadi batal. Alhamdulilah, hasilnya negatif,” ujarnya.
Yon-trs