blank
Bencana angin kencang, Selasa (15/12), menumbangkan pohon asam besar yang melintang jalan. Ini sempat membuat macet hubungan darat antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana angin kencang dan tanah longsor, Selasa (15/12), melanda tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Dampaknya, sempat membuat macet hubungan darat antarprovinsi di jalur utama Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim), yang kemudian segera dipulihkan melalui tindakan darurat.

Pada akses jalan di jalur antarprovinsi tersebut, setidak-tidaknya ada dua titik kemacetan karena tertimbun material bencana tanah longsor, dan oleh adanya dampak angin kencang yang menumbangkan pohon. Titik pertama, di Kilometer 20 tepatnya di ruas Gunung Pegat, Desa Ngadiroyo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.

Pemicu kemacetan di ruas Gunung Pegat ini, karena ada rumpun bambu yang melorot dari lereng tebing dan material longsorannya menimbuni badan jalan Wonogiri-Pacitan. Dampaknya, arus lalu lintas dari arah Wonogiri maupun yang dari Pacitan, macet tidak dapat dilewati.

Titik kedua di Kilometer 60 tepatnya di Lingkungan Demesan, Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Pemicunya, karena ada pohon besar turus (tepi) jalan yang tumbang diterjang angin kencang. Arah tumbangnya pohon Asam yang berusia ratusan tahun dan memiliki diameter 1,3 Meter tersebut, melintang ke badan jalan, sehingga membuat macet arus lalu lintas Wonogiri-Pacitan.

blank
Jajaran TNI, Polri, BPBD, SAR, PMI dan para relawan bersama pamong desa dan masyarakat, bergotong-royong menyingkirkan pohon tumbang yang memacetkan hubungan darat antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).

Pemulihan Darurat
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Upaya penanganan pemulihan secara darurat, dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur. Tujuannya, agar hubungan darat yang macet, segera dapat dipulihkan secara cepat.

Penagasan sama, terkait dengan tindakan penanganan pemulihan secara darurat, semalam, juga dismapaikan oleh Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo dan Paur Subag Humas Aipda Iwan Sumarsono.

Berbagai unsur yang terlibat dalam penanganan darurat ini, terdiri atas aparat dari BPBD, prajurit TNI, Polri, Tim Search And Rescue (SAR) Wonogiri, relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri, para Relawan Desa Ngadiroyo dan Relawan Desa Ngadipiro (Kecamatan Nguntoronadi) serta Relawan Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo.

blank
Pohon asam berdiameter 1,3 Meter, tumbang diterjang angin kencang. Tumbang melintang jalan dan memacetkan hubungan darat Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).

Relawan Srikandi
Demikian halnya dengan penanganan kemacetan di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, tepatanya di sebelah timur Lapangan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, juga ditangani bersama dengan melibatkan berbagai unsur. Yakni oleh personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri, prajurit TNI, Polri, SAR Baturetno, Relawan Srikandi, Relawan Kecamatan Giriwoyo dan warga masyarakat sekitar  yang dikerahkan oleh pamong desa setempat.

blank
Para relawan siaga bencana bersama jajaran BPBD, TNI, Polri, SAR dan PMI, melakukan penanganan darurat pada pohon tumbang yang memacetkan hubungan darat antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim).

Dengan kebersamaan melalui kerja bakti gotong royong tersebut, penanganan kemacetan di Nguntoronadi dan di Giriwoyo Kabupaten Wonogiri, dapat segera teratasi. Hubungan darat Wonogiri-Pacitan, dapat dipulihkan kelancarannya kembali pada hari Selasa (15/12) itu juga.

Sementara itu, bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Kaur Pelayanan Umum Desa Sidorejo, Imron Ahmadi, menyatakan, dampak dari adanya hujan deras, telah memicu terjadinya pergeseran tanah dan membuat ambrol bangunan talut penguat tebing. Volume yang ambrol panjang 10 Meter dan tinggi 7 Meter.

Bambang Pur