Salah satu dari 92 pasien covid-19 warga Blora yang meninggal dunia sedang dimakamkan dengan protokol kesehatan di tempat pemakaman umum (TPU)  Kota Minyak Cepu, Blora, Jawa Tengah. Foto : SB/Wahono.

BLORA (SUARABARU.ID) – Pesebaran covid-19 di Blora, Jawa Tengah, dalam dua hari terakhir, Minggu-Senin (13-14/12/2020) sungguh mencengangkan dengan tambahan 153 kasus baru, sehingga warga yang terpapar virus corona hampir tembus 2.000 kasus.

“Kami semua prihatin, dan memang benar kasus baru terus bermunculan, dua hari terakhir ini 153 warga positif covid-19,” beber pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Henny Indriyanti.

Dijelaskan Henny, data yang masuk ke Dinkes terdata pada Minggu (13/12/2020) 55 orang terpapar covid-19, dan Senin Senin (14/12/2020) terdata 98 kasus baru, sehingga keseluruhan warga Blora terpapar virus corona sebanyak 1.987 orang.

Khabar gembiranya, kata Henny, dalam dua hari ini ada 141 pasien virus corona sembuh berdasar swab-lab polymerase chain reaction (PCR), yakni pada Minggu (13/12/2020) ada 68 orang, dan Senin (14/12/2020) terdata 73 pasien.

Data terbaru lainnya, pasien yang meninggal dua hari ini bertambah enam orang, Minggu kemarin empat pasien meninggal dunia, dan Senin hari ini tambah dua orang, sehingga  pasien meninggal positif virus corona sudah 92 orang.

Ditambahkan pejabat Plt Dinkes setempat, pasien yang kini dirawat di rumah sakit umum (RSU) di kabupaten penghasil kayu jati tersebut ada 33 orang, dan 300 pasien menjalani isolasi mandiri.

Bank Jateng

Grafis terbaru dalam bentuk peta pesebaran virus corona hasil monitoring jajaran Dinkes dan tim GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (14/12/2020). Foto : SB/Wahono

Menurut mantan Kepala Dinkes, dalam sehari ini terdapat 16 sasaran swab test, sehingga warga Blora yang sudah menjalani cek kesehatan atau pemeriksaan swab sebanyak 11.853 orang.

Dikatan pejabat Asisten Umum Sekda Blora, jajarannya (tenaga kesehatan atau nakes) terus bekerja keras melakukan pemeriksaan swab dan contact tracing (penelusuran kontak) bagi warga yang lingkungannya terpapar virus corona.

Khabar lain yang mengejutkan banyak pihak, sedikitnya 52 karyawan Bank Jateng Kanca Blora hasil swab PCR dinyatakan positif covid-19, dan bank milik daerah ini menghentikan layanan untuk umum selama tiga hari untuk sterilisasi kantor.

“Sebanyak 52 karyawan Bank Jateng yang terpapar virus corona, semuanya orang tanpa gejala (OTG), dan kini sudah menjalani isolasi mandiri,” tambah Henny.

Ditambahkan Plt Kepala Dinkes, awalnya ada 72 karyawan Bank Jateng Kantor Cabang (Kanca) Blora yang menjalani pemeriksaan swab mandiri, 52 orang diantaranya terpapar virus corona berdasar Lab-Swab PCR.

“Informasinya, pelayanan dialihkan ke cabang pembantu (Capem) dengan protokol kesehatan (prokes) ketat, sehingga kinerja Bank Jateng tetap berjalan,” tambah Hanny.

Khabar mengejutkan lainnya datang dari salah satu pondok pesantren (Ponpes) di jalan raya Cepu-Randublatung, 24 santrinya yang diketahui positif covid-19, dan kini para santri itu menjalani isolasi mandiri yang ketat di pondoknya.

Menurut Henny, awalnya ada sekitar 32 santri yang mengalami gangguan indra penciuman, setelah dilakukan pemeriksaan swab tim medis Puskesmas setempat, 24 orang santri ternyata terpapar virus corona.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, lanjut Henny, terus menerus minta warganya waspada covid-19, dan mengingatkan agar tetap disiplin prokes dengan selalu pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun.

“Sudah tiga pekan berjalan kasus baru covid-19 terus bertambah, Pemkab berharap virus corona segera hilang, dan semua pasien yang masih dirawat dapat cepat sembuh,” pungkas Heny Indriyanti.

Wahono-Wahyu