Salah satu solusi yang penguji lakukan.

Oleh: Nila Ubaidah, M.Pd

Nila Ubaidah, M.Pd

Seraya memperingati hari disabilitas International yang diperingati pada tanggal 3 Desember 2020, prodi pendidikan matematika FKIP Universitas Islam Sultan Agung Semarang juga mendukung penuh program kurikulum merdeka belajar.

Salah satunya mengusung mata kuliah pembelajaran matematika bagi sekolah Inklusi yang akan dimasukkan sebagai salah satu mata kuliah pada semester genap.

Untuk memperingati hari disabilitas International ini, Prodi Pendidikanmatematika FKIP Unissula mengagendakan pada salah satu sesi kuliah pakar dengan mengangkat tema “Ragam Bahasa Isyarat dalam Pembelajaran Matematika” oleh Dr Amin Suyitno, M.Pd.

Kegiatan itu telah dilaksanakan pada Kamis, 10 Desember 2020. Program studi pendidikan matematika FKIP Unissula senantiasa mengemas mata kuliah pembelajaran daring saat pandemi ini, dengan mengagendakan kuliah pakar setiap bulannya.

Hal itu dengan harapan agar mahasiswa tidak jenuh, bosan dan membuka wawasan pengetahuan baru dari dosen-dosen, para pakar pendidikan matematika dan matematika murni, serta motivator yang handal dan expert di bidangnya.

Fokus pemateri (Dr. Amin Suyitno, M.Pd.) pada agenda kuliah pakar bulan ini, adalah Penerapan Teknologi AsistifMulti Function Videos sebagai salah satu inovasi pembelajaran daring bagi mahasiswa sehingga kelak sebagai bekal yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa pada saat magang maupun terjun ke lapangan di sekolah-sekolah Inkulsi atau sekolah yang menerima siswa dengan kondisi disabilitas (khususnya tuna rungu dan tuna wicara).

Pada dasarnya disabilitas, khususnya pada anak-anak tuna rungu dan tuna wicara mendapatkan materi pembelajaran yang sama dengan anak-anak normal di sekolah formal, tetapi dalam proses penyampaian materi, hal itu dilakukan secara berbeda, yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat.

Materi yang disiapkan oleh guru di beberapa SLB tuna rungu dan tuna wicara juga hampir sama dengan siswa normal di sekolah formal. Yaitu menggunakan silabus dan rencana implementasi pembelajaran (RPP) yang berisi setidaknya tujuan pembelajaran, bahan ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

Kurikulum yang digunakan di SLB juga telah menggunakan kurikulum 2013, hanya di SLB tuna rungu dan tuna wicara ditambah dengan PPI (Program Pembelajaran Individual).

Hal ini dilakukan sebagai tahap evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa tuna rungu dan tuna wicara karena setiap siswa tuna rungu dan tuna wicara membutuhkan pengawasan lebih untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan. Biasanya guru menyiapkan program pembelajaran individu jika siswa tuna rungu dan tuna wicara telah melalui tahap penilaian.

Kuliah pakar setiap bulannya dengan harapan agar mahasiswa tidak jenuh.

SIBI

SIBI adalah Sistem Bahasa Isyarat Indonesia merupakan bahasa isyarat yang diadopsi dari American Sign Language (ASL). Bahasa isyarat yang satu ini juga biasa dipakai di Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk berkomunikasi antara guru dan siswa maupun antarsiswa.

Ada juga Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Bisindo ini juga merupakan bahasa komunikasi yang digunakan di Indonesia sebagai salah satu bahasa isyarat dalam berkomunikasi bagi komunitas tuna rungu, berbeda dari Bisindo yang menggunakan dua tangan dalam menyampaikan komunikasi, SIBI disampaikan dengan satu tangan. (Sumber: YayasanPeduliKasih ABK)

(Nila Ubaidah, M.Pd,  Dosen Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)