blank
Petugas mengecek pohon lamtoro yang tumbang dan mengakibatkan seorang pesepeda tewas di Desa Temon, Kecamatan Brati. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang pesepeda di Kecamatan Brati, tewas setelah tertimpa pohon lamtoro, Selasa (1/12). Insiden ini terjadi ketika korban mengayuh sepedanya saat hujan deras disertai angin.

Dari informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut kali pertama diketahui oleh Matoyik (40), warga  Dusun Gareh, Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan. Saat itu, ia melintas jalur antara Dusun Temon, Desa Temon, Kecamatan Brati dengan Dusun Gareh, Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan.

Sesampainya dekat lokasi, kurang lebih 50 meter, ia melihat korban bernama Tutik (56), warga Dusun Gareh, Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan, menaiki sepedanya di atas jembatan yang masih masuk wilayah Desa Temon, Kecamatan Brati.

Dalam kondisi hujan deras disertai angin, tiba-tiba sebuah pohon lamtoro tumbang dan mengenai korban. Melihat itu, Matoyik berusaha menolong, namun ia tidak bisa mengangkat pohon tersebut karena ukurannya yang besar.

Setelah hujan mulai mereda, Matoyik bersama warga lainmya bersama-sama memindahkan pohon berdiameter 15 sentimeter dan lingkar pohon 65 sentimeter tersebut. Setelah itu, mereka berniat menolong korban. Namun, ternyata korban sudah meninggal dunia.

“Jenazah korban lalu dibawa ke rumahnya oleh para warga yang menolong tadi,” jelas Kapolsek Brati, Iptu Zaenal Abidin.

Usai mengantarkan jenazah korban, Matoyik langsung melaporkannya kepada Kadus Gareh, Hadi Suwiknyo terkait insiden tersebut. Laporan tersebut dilanjutkan ke Mapolsek Brati.

Mendapatkan informasi dari masyarakat, petugas Polsek Brati bersama Tim Inafis  Polres Grobogan mendatangi lokasi kejadian. Sementara, tim medis dari Puskesmas Grobogan melakukan pemeriksaan terhadap korban di rumah duka.

blank
Sepeda milik korban yang dipakai saat kejadian. Foto : hana eswe.

“Dari pemeriksaan tim medis, korban dalam keadaan meninggal dunia, terdapat bekas benturan di kepala bagian kanan, luka di atas pelipis mata sebelah kanan, sebagian tubuh memar dan bengkak, tulang punggung patah dan telinga kanan kiri mengeluarkan darah,” jelas Kapolsek.

Iptu Zainal menjelaskan, penyebab meninggalnya korban yakni murni kecelakaan akibat tertimpa pohon. Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan kematian korban dan menolak dilakukan autopsi.

Usai pemeriksaan, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Tetap Waspada

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada saat hujan disertai angin. Pihaknya meminta kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di bawah pohon saat hujan angin terjadi.

“Imbauanya masyarakat tetap waspada, apabila ada aktivitas di bawah pohon, sebisa mungkin hindari, seperti berteduh atau melintas di bawah pohon saat hujan angin agar insiden seperti kemarin tidak terulang lagi,” ujar Endang, saat dikonfirmasi, Rabu (2/12/2020).

Hana Eswe-trs