blank
Anggota DPR RI Abdul Kadir Karding (kiri) memberikan bantuan paket sembako bagi pengungsi Merapi melalui Kades Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, hari ini. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Anggota DPR RI Abdul Kadir Karding mengunjungi pengungsi Merapi di posko Deyangan dan Ngrajek, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, hari ini. Dia memberikan bantuan sembako bagi para pengungsi.

Ketika ditemui di Posko Deyangan dia mengatakan, dari awal ingin menengok para pengungsi Merapi. Tapi karena ada covid-19 jadi harus berhati-hati. Hari ini menyemparkan diri untuk memastikan seluruh pengungsi tetap tertangani secara baik.

Makannya, protokol kesehatannya, sekolahnya tetap jalan, kesehatan tetap diperhatikan dan tempatnya. Setelah mengecek pengungsian Deyangan dia nilai walau sederhana tapi dalam katagori sangat layak.

Dia juga membawa bantuan sembako sebagai bentuk rasa prihatin terhadap para pengungsi. “Kalau ada masukan-masukan akan saya sampaikan ke BNPB pusat dan semua yang terkait,” katanya.

Dia pun memuji manajemen pengungsian di Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan itu. Sejauh ini ada siraman rohani, tausiyah kiai. “Kalau masih berlanjut saya akan mengajak beberapa artis untuk menghibur pengungsi,” katanya.

Sisi lain, melihat pengungsian Deyangan menggunakan bilik, menurut dia perlu diterapkan di tempat pengungsian lain. “Ini cukup bagus manajemennya. Memakai bilik, protokol kesehatannya juga ditegakkan. Saya saja ketika mau masuk dicek kesehatannya,” tuturnya.

Dia benarkan, tidak boleh sembarang orang masuk tempat pengungsian untuk menengok. Setelah meninjau tempat pengungsian Deyangan itu dia akan mendorong tempat lain supaya menggunakan manajemen standar seperti di Deyangan itu.

Kepala Desa Deyangan, Risyanto, ketika ditemui secara terpisah mengatakan bahwa persediaan logistik bagi pengungsi sampai hari ini masih cukup. Khususnya untuk melayani 119 orang pengungsi dan relawan yang ada.

Tetapi posko tetap menerima kalau ada pihak yang akan memberi bantuan. Karena belum tahu pengungsian tersebut sampai kapan. “Tentu bantuan logistik dari lembaga atau perorangan tetap akan diterima,” katanya.

Dia tambahkan, untuk mengatasi lonjakan pengungsi, pihak desa sudah menyediakan cadangan tempat

pengungsian, ada 13 titik. Bagi yang beragama Katolik ada di gereja. Sebagian besar di SMP 1 Kota Mungkid, SMK Kota Mungkid.

Pihak desa sudah membuat bilik di enam lokal. Di SMK ada 34 bilik. Kekurangan lampu dan air menyusul. Lokasi yang telah disiapkan untuk 2.240 jiwa  pengungsi dari Desa Krinjing, Kecamatan Dukun.

Untuk masyarakat dan hewannya telah disiapkan dengan kapasitas 954 sapi di satu titik. Lahan sekitar lima hektare juga disediakan untuk sapi dan kambing dengan kapasitas 139 ekor.

Eko Priyono-trs