SLAWI (SUARABARU.ID) – Program Pertamina Langit Biru merupakan salah satu program edukasi kepada konsumen khususnya untuk pengguna kendaraan berplat kuning atau umum, kendaran roda dua dan kendaraan roda tiga.
Senior Supervisor Komunikasi dan Relasi PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwi Candra saat meninjau SPBU Kudaile Slawi menyampaikan, program Pertamina Langit Biru, salah satu upaya Pertamina memperkenalkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dan tentunya sesuai spesifikasi kendaraan saat ini.
Karena memang, kendaraan di teknologi saat ini memiliki spesifikasi khusus Ron di atas 90, sehingga RON dibawah 90 mungkin kedepannya sudah tidak lagi sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
“Kenapa kita melakukan program langit biru, kita memberikan harga khusus produk petralite dengan harga produk premium untuk pemakai kendaran berplat kuning atau umum, roda dua dan roda tiga,” tutur Aria. Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, sudah ada empat lokasi yakni, di Tegal, Jepara, Semarang dan Sleman.
Pada program ini Pertamina memberikan harga khusus pembelian Pertalite seharga Premium (Rp 6.450 per liter) untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot) serta taksi plat kuning.
Arya menjelaskan, BBM yang lebih berkualitas memiliki kadar oktan tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan karena rendah emisi. Selain itu, BBM yang lebih berkualitas akan berdampak positif terhadap performa kendaraan serta lebih irit konsumsi BBM karena pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.
Karenanya, Marthia menjelaskan, Pertamina terus mendorong penggunaan produk BBM berkualitas yakni Pertalite dengan RON 90, Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98.
Di Kabupaten Tegal, Pertalite harga khusus ini diberlakukan di SPBU tertentu, di antaranya SPBU 44.521.07 Suradadi, SPBU 44.524.22 dukuhwaru dan SPBU 44.524.07 Jalan Prof A Yamin, Kudaile, Slawi.
“Program langit biru dengan pembelian Pertalite seharga Premium Rp 6450 per liter sangat meringankan kita sebagai supir dalam situasi seperti ini. Ya lebih ngirit, bahan bakarnya juga lebih bagus,” kata supir angkutan umum jurusan Tegal-Slawi, Rohadi (43) saat mengisi BBM di SPBU Kudaile, Slawi.
Nino Moebi