blank
Danramil 9/Kepil Kapten Inf Bintarto ketika melakukan pembinaan pada FKDM setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Desa/Kelurahan di Wonosobo dipandang punya peran penting dalam ikut menjaga kondusifitas Pilkada yang akan berlangsung 9 Desember 2020 mendatang.

“FKDM di masing-masing Desa/Kelurahan harus bisa mengawal pesta demokrasi lokal itu berjalan lancar, aman, damai dan sukses tanpa ekses,” ujar Camat Kepil Wonosobo, Miswari.

Miswari mengatakan hal itu, saat Forkompimcam Kepil bersama FKDM setempat, menyelenggarakan pertemuan khusus dalam rangka menghadapi Pilkada 2020 di Pendopo Kecamatan Kepil Wonosobo, Jumat (20/11).

Menurutnya, mendekati pelaksanaan Pilkada dinamika politik di lapangan semakin meningkat. Untuk itu, diperlukan bantuan semua komponen masyarakat, termasuk FKDM di tiap Desa dan Kelurahan.

“Sehingga jika ada permasalahan dapat segera teratasi dengan baik dan cepat. Jika segera teratasi sebuah permasalahan maka tidak akan berkembang menjadi persoalan serius di masyarakat,” tegasnya.

Melaui pertemuan tersebut diharapkan FKDM semakin kompak dan solid. Saling berbagi informasi dan memecahkan permasalahan yang ada di wilayahnta. Karena permasalahan di Desa biasanya melibatkan atau merupakan imbas dari Desa lainnya.

“Menjaga stabilitas daerah tidak mudah dan membutuhkan kerja keras semua unsur yang ada. Permasalahan sekecil apapun didesa harus segera tertangani dengan tuntas agar tidak membersar bahkan merembet ke daerah lain,” tuturnya.

Danramil 9/Kepil Kapten Inf Bintarto menyampaikan untuk menciptakan stabilitas bisa dilakukan dengan cara deteksi dini dalam kehidupan sehari-hari. baik dalam urusan pribadi maupun kemasyarakatan.

“Dengan adanya deteksi permasalahan secara dini maka apabila muncul akan segera tertangani dengan cepat. Sehingga permasalahan tidak membesar dan melebar ke mana-mana,” ungkapnya.

Segera Lapor

blank
Pengurus FKDM ketika mendengarkan pengarahan dari Forkompimcam Kepil. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepada para Kepala Desa/Kelurahan, tokoh masyarakat dan pemuda agar segera melaporkan jika ada kejadian di wilayahnya. Libatkan RT dan RW. Sebab RT/RW merupakan ujung tombak informasi di daerah.

“Setiap manusia sudah dianugerahi ilmu intelejen yaitu deteksi dan cegah dini. Hanya saja kadang belum bisa memanfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai contoh jika akan bepergian dan melihat cuaca mendung maka pasti mempersiapkan diri mungkin bawa payung atau mantol,” paparnya

Dengan harapan, sambungnya, jika turun hujan maka tidak akan basah kuyub. Bila kehujanan dampak yang lain bisa membawa penyakit. Itu merupakan contoh kecil deteksi dini dalam kehidupan sehari-hari.

“Supaya setiap kegiatan di wilayah aman, peran FKDM sangat penting untuk menjaga kondusifitas wilayah dengan melibatkan seluruh institusi pemerintah, TNI/Polri dan juga seluruh elemen masyarakat,” beber dia.

Apalagi, katanya, saat ini kemajuan teknologi semakin pesat seperti media sosial. Apabila ada informasi atau berita di medsos yang belum diketahui kebenarannya maka jangan langsung menge-share info tersebut dan mudah terpengaruh.

“Seorang RT/RW di Desa/Kelurahan sangat dominan. Harapan dari pemerintah pusat agar segera melaporkan setia peristiwa yang terjadi di wilayahnta,” ucap dia.

Dengan demikian, permasalahan atau kejadian tersebut tidak membesar dan mudah diatasi. Dengan pencegahan yang cepat korban yang ditimbulkan tidak terlalu besar.

“Apalagi saat ini di tengah situasi yang tidak menentu. Kondisi masyarakat yang mulai meluntur rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa dengan adanya gempuran infomasi tidak sehat,” ungkapnya.

Hal itu, dikatakan dia, tentunya membutukan kerja keras semua komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Solusi yang ditawarkan adalah rasa militansi bangsa perlu diperkuat lagi

“Caranya setiap warga negara harus memiliki keunggulan moral. Pegang teguh jati diri, cinta NKRI, pantang menyerah dan rela berkorban. Disiplin dan etos kerja tinggi dan berprestasi. Selalu belajar dan utamakan kepentingan nasional,” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu