blank
Bimbingan teknis peningkatan kapasitas penyelenggaraan PAUD Kabupaten Magelang. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Pemerintah telah merancang program pengembangan anak usia dini yang holistik integratif. Artinya peran pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi menyeluruh di berbagai aspek, mulai dari kesejahteraan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan.

Bunda PAUD Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin, mengatakan hal itu dalam acara bimbingan teknis peningkatan kapasitas penyelenggaraan PAUD secara online, Senin (2/11/2020).

Christanti saat memberikan arahan selebihnya mengatakan, strategi pengembangan anak usia dini holistik integratif yang diterapkan di Kabupaten Magelang meliputi penguatan dan penyelarasan landasan hukum, peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi, kerja sama antarperangkat daerah terkait, lembaga penyelenggara layanan, dunia usaha, dan organisasi terkait.

“Saat ini Kabupaten Magelang telah memiliki 1.282 PAUD yang tersebar di 21 kecamatan, dengan 889 PAUD yang telah tervalidasi,” katanya.

Pihaknya mendorong terus agar proses dan aktivitas pembelajaran PAUD dilakukan secara simultan dan berkesinambungan yang mencakup enam aspek perkembangan yaitu, nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Menurutnya, peran orang tua bukan hanya menjadikan anak cerdas dan pintar, namun bagaimana menjadikan anak-anak berakhlakul karimah yang secara karakter bukan hanya mampu membantu dirinya sendiri dan keluarga, tetapi juga bisa membantu orang lain di sekelilingnya.

“Keluarga juga sangat berperan sangat penting dalam menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi anak. Budaya hidup sehat dalam keluarga akan mampu mengurangi risiko tertularnya Covid-19 di masa pandemi sekarang ini,” kata Christanti.

Sementara ituK epala Disdikbud Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin menjelaskan, kegiatan bimtek itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas para kepala sekolah PAUD serta diharapkan mampu menciptakan inovasi pembelajaran yang lebih kreatif di tengah masa pandemi covid-19.

Mengacu pada regulasi yang ada, di tengah pandemi covid-19 pembelajaran harus tetap berjalan, baik melalui daring, luring, atau pun semi luring. Sementara untuk tingkat PAUD memang memiliki tantangan tersendiri di mana anak-anak usia PAUD belum mengenal alat. Oleh karena itu, peran serta orang tua sangat diperlukan.

“Peran aktif orang tua memang sangat diperlukan bagi tingkat PAUD apalagi di masa pandemi sekarang ini. Materi bisa saja dari guru diberikan, tetapi yang memberikan pengawasan dan pembelajaran secara langsung tetap dari orang tua,” jelasnya.

Eko Priyono-trs