SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sesuatu yang unik datang dari daerah pesisir tepatnya di Kabupaten Kebumen. Di daerah yang dekat dengan pantai ini, justru menjadi lahan untuk tanaman kopi.
Seperti diketahui, tanaman kopi biasanya dibudidayakan di daerah dataran tinggi dengan hawa yang dingin. Hal ini dikarenakan, kualitas kopi sangat ditentukan oleh cuaca dan struktur tanahnya.
Tetapi di tangan Yuri Dulloh, tanaman kopi mampu dikembangkan di daerah pantai yang notabene merupakan wilayah dengan cuaca yang cukup panas. Dengan sedikit inovasi, pria asal Desa Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen itu, berhasil memroduksi kopi dengan nama Yuam Roasted Coffee.
BACA JUGA : Kain Lukis Nasrafa Yakin Produknya Bisa Ekspansi ke ASEAN
”Dengan sedikit inovasi yang kami lakukan, kopi hasil budi daya dari daerah pesisir kami jual ke pasar ekspor. Dan ternyata laku keras,” kata Yuri, dalam Bincang Bisnis di even UKM Virtual Expo, yang digelar di Aula Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Jateng, Selasa (27/10/2020).
Diungkapkan dia, usahanya ini pertama kali dilakukan sekitar 10 tahun lalu. Dengan berbagai penelitian dan percobaan dan sedikit inovasi, maka munculah produk Yuam Roasted Coffee. Salah satu yang membedakan dengan kopi lainnya yakni, cara penyajiannya dengan menggunakan gelas bambu.
Menurutnya, pemakaian gelas bambu yang juga bisa digunakan untuk menyaring kopi ini, membuat cita rasa kopi produksinya berbeda dengan yang lain. Bahkan gelas bambu ini masuk di dalam Museum Kopi di Kota Moskow, Russia, karena keunikannya.
Kini sudah banyak antrean pesanan yang menunggu, dari berbagai jenis rasa kopi hasil produksinya. Di antaranya, kopi robusta, arabika, nangka dan wamen (Jawa-Kebumen).
”Selain beberapa rasa yang kami punya, produk kopi ini juga kami kemas dengan tren kekinian dan lebih modern serta simpel. Dan bagi UKM yang sedang merintis usahanya, satu kata kunci, jangan patah semangat,” pesan Yuri.
Riyan