KUDUS (SUARABARU.ID) – Pandemi Covid-19 yang masih terjadi, membuat para siswa semakin lama menjalani proses pendidikan secara daring dari rumah. Komisi D DPRD Kudus mendorong agar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga memperhatikan kondisi psikis siswa yang sudah lama tidak bersekolah.
Sekretaris Komisi D DPRD Kudus, H Muhtamat mengungkapkan, perlunya adanya recovery atau pemulihan psikis pada diri siswa yang sudah lama tidak duduk di bangku sekolah. Recovery psikis ini bertujuan agar para siswa kembali akrab dengan suasana bersekolah yang semestinya mereka geluti sehari-hari.
“Kegiatan belajar dari rumah secara daring sudah cukup lama dan membuat siswa jenuh, dan malas. Perlu ada pemulihan psikis agar para siswa tetap memiliki semangat untuk bersekolah,”ujar Muhtamat, Rabu (28/10).
Jika kondisi tersebut lama dibiarkan, tentu berdampak buruk pada generasi saat ini. Maka mau tidak mau harus ada langkah strategis seperti recovery psikis yang bisa diterapkan pada siswa.
Recovery psikis siswa ini, kata Muhtamat bisa dilakukan dengan memperbolehkan siswa masuk sekolah kembali dengan memakai seragam sekolah. Meski tidak seminggu penuh, namun siswa sudah saatnya memiliki waktu lebih di sekolah agar suasana kebatinan mereka kembali bersemangat untuk belajar.
“Bisa saja masuk sekolah dengan seragam lengkap, tapi dengan durasi yang lebih singkat misal seminggu dua atau tiga kali,”kata Muhtamat.
Dengan kembali diperbolehkan masuk sekolah dengan berseragam, akan memberi waktu bagi siswa menjalin kembali interaksi sosial dengan lingkungan sekolah seperti teman dan guru.
Hal tersebut, kata Muhtamat sangat penting bagi kondisi kejiwaan siswa. Sebab, selain kecerdasan akademik, lingkungan sekolah sangat membantu membentuk kecerdasan sosial siswa yang akan berperan dalam kesuksesannya di masa depan.
Protokol Kesehatan Ketat
“Kesuksesan seorang anak tak hanya ditentukan dari kecerdasan akademik, tapi juga kecerdasan sosial. Pergaulan dengan teman sebaya juga akan berpengaruh membentuk mental kepribadian mereka. Kalau terlalu lama di rumah, hal itu akan sulit dicapai,”ungkapnya.
Namun demikian, kata Muhtamat, hal tersebut bisa dilakukan dengan catatan, pihak sekolah menerapkan dan mewajibkan para anak didiknya menerapkan protokol kesehatan.
Muhtamat menyebutkan, pemberlakuan sekolah daring akibat pandemi, memang merupakan cara yang harus ditempuh untuk meminimalkan resiko lebih besar. Sebab, jika Covid-19 menular pada siswa di sekolah, dampaknya justru akan lebih besar.
Namun, seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, upaya recovery psikis siswa bisa dilakukan. Sekolah tentu bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan secara aman. Menurutnya, konsep recovery ini sudah diterapkan di sebagian daerah. Keberanian dan kedisiplinan menjadi kunci untuk merujuk ke sana.
Tm-Ab