blank
Seorang siswa tengah sibuk menulis kaligrafi di bawah kaki Menara Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sebanyak 48 pelajar di Kabupaten Kudus, mengikuti lomba kaligrafi diselenggarakan Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Selasa (27/10).

Lomba yang digelar persis di kaki Menara Kudus tersebut sebagai upaya memotivasi generasi muda untuk menekuni seni kaligrafi di tengah arus modernisasi.

Ketua Panitia Lomba Kaligrafi Ahmad Arinal Haq di Kudus, Selasa, mengungkapkan peserta kegiatan itu anak-anak dengan usia tidak lebih dari 14 tahun, sedangkan tujuan utamanya menggeliatkan kembali semangat kaligrafi pada mereka.

“Dibandingkan seri rupa dan fotografi, minat anak-anak untuk berkaligrafi cenderung rendah sehingga kami ingin menumbuhkan kembali semangat mereka menulis kaligrafi lewat kegiatan ini,” ujarnya.

Dalam ajang gores kaligrafi rangkaian kegiatan “Mbabar Mushaf Menara” atau menulis kembali mushaf Al Quran dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus tersebut, panitia membagi dua kategori lomba, yakni khat naskhi diikuti 26 orang dan kaligrafi lukis atau kontemporer diikuti 22 orang.

“Kriteria penilaiannya untuk yang naskhi terkait kesesuaian kaidah penulisan, kebenaran tulisan dan kerapian, sementara untuk yang kontemporer kriteria penilaian terkait artistik, kesesuaian ayat dengan tema gambar,” ujarnya.

Rencananya karya pemenang lomba ini akan dipajang saat kegiatan “Mbabar Mushaf Menara” pada Rabu (28/10) sore serta akan disimpan sebagai arsip YM3SK.

Salah satu peserta lomba kaligrafi, yang juga siswa kelas 4 SD Nawa Kartika Kudus, Alsya, mengakui senang bisa mengikuti lomba karena sejak masa pandemi tidak ada lagi kegiatan di sekolah, termasuk lomba seperti itu.

“Kebetulan saya memang suka dengan seni kaligrafi karena sudah sejak kelas 2 SD sudah menekuni seni tersebut,” ujarnya.

Ia juga pernah mengikuti lomba serupa tingkat kabupaten dan berhasil menjadi juara ketiga.

Tm-Ab