blank

BREBES (SUARABARU.ID) – Demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Brebes tetap aman dan kondusif, Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa gelar apel bersama dihalaman Mapolres Brebes, Senin (19/10).

Kapolres Brebes AKBP Gatot Yuliyanto selaku Pembina Apel menyampaikan keamanan tidak akan dapat terwujud tanpa adanya peran serta TNI, Polri dan Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat.

Oleh karena itu melalui apel tiga pilar antara Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa diharapkan selalu bersinergi terutama didalam melaksanakan deteksi dini terhadap segala bentuk ancaman dan gangguan kamtibmas diwilayah tugasnya masing masing.

Kapolres mengatakan saat ini banyak sekali aksi-aksi terkait Undang-undang Cipta Kerja yang berujung anarkis, untuk itu Polri berharap kepada pemerintah daerah hingga tingkat desa untuk selalu menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan unjuk rasa yang anarkis, aspirasi hendaknya disalurkan melalui cara-cara yang baik yaitu bisa dengan audiensi, diskusi atau cara yang lain yang tidak menjadikan situasi kamtibmas tidak kondusif.

Kapolres mengajak Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan babinsa untuk secara bersama-sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang prinsip dan substansi dari Undang-undang Cipta Kerja.

“Mari kita luruskan informasi yang kurang tepat sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh berita Hoax terkait Undang Undang-undang Cipta Kerja,” ajak Kapolres

Kapolres juga menyampaikan bahwa Kita semua tahu Brebes sudah dicanangkan sebagai Kawasan Industri, oleh sebab itu Gatot mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga Kabupaten Brebes agar tetap aman dan kondusif sehingga investor akan semakin banyak yang datang ke Brebes.

Wakil Bupati brebes Narjo SH MH di sela sela Apel berharap agar seluruh masyarakat Kabupaten Brebes hendaknya ikut menjaga agar Brebes tetap aman dan kondusif, dengan tidak melakukan tindakan tindakan-tindakan anarkis dalam menyampaikan suatu unjuk rasa.

Narjo mengajak Masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita bohong atau Hoax tanpa terlebih dahulu mencari kebenarannya. “Sampaikan permasalahan dengan duduk bersama akan lebih lebih baik,” ujar Narjo.

Nur Muktiadi