blank
Direktur Operasional PT KIW (Persero), Ahmad Fauzie Nur

BATANG – Setelah disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, salah satunya untuk mematik dan membuka peluang investasi dengan harapan pertumbuhan ekonomi kembali menggeliat bahkan meningkat.

UU Cipta Kerja akan mendorong reformasi regulasi dan debirokratisasi, sehingga pelayanan Pemerintahan akan lebih efisien, mudah, dan pasti, dengan adanya penerapan investasi dunia industri yang dirancang untuk menciptakan lapangan kerja.

Demikian penegasan Direktur Operasional PT KIW, Ahmad Fauzie Nur, dimana PT KIW bersama PT PP (Persero), PTPN IX dan Perusda Batang merupakan konsorsium untuk membangun, mengembangkan dan mengelola Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Menurut Fauzie, hal ini sekaligus menjawab informasi adanya rencana 153 perusahaan yang sudah mengantre untuk bisa membangun usahanya di Indonesia.

“Untuk itu, pembangunan KIT Batang sedang kita kebut. Penyiapan lahan dan dukungan pembangunan infrastruktur secara paralel juga dilakukan. KIT Batang optimis, dengan akselerasi yang dilakukan saat ini, akan semakin menarik minat investor di KIT Batang,” kata Fauzie.

Pemulihan Ekonomi

Sebagaimana diketahui, fase pertama seluas 450 Ha diharapkan siap pada Tri Wulan pertama 2021. Tidak berhenti pada fase pertama, penyiapan lahan juga berlanjut untuk fase berikutnya pada klaster 1 (satu) seluas 3.100 Ha. Target total luas KIT Batang adalah sekitar 4,300 Ha.

Dengan koordinasi dan support dari pemerintah, KIT Batang akan menjadi pilihan yang menarik bagi investor. Hal ini karena pertimbangan adanya aksesibilitas yang memadai, tol, non-tol, jalur kereta api dan rencana pelabuhan, tentu akan memudahkan kegiatan induatri di KIT Batang. Ditambah lagi sistem perizinan yang menggunakan sistem elektronik (OSS), ini akan menjadi efektif sekaligus efisien.

Konsorsium KIT Batang meyakini bahwa UU Cipta Kerja akan bermanfaat besar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan membawa Indonesia memasuki era baru perekonomian global.

Terkait adanya kabar baik datang dari sektor manufaktur, di mana salah satu pemain besar mobil listrik dunia, Tesla besutan Elon Musk sedang menjajaki pembangunan pabrik baterai di Indonesia, konsorsium KIT Batang menyambut sangat postif kabar tersebut.

Kabar terbaru, Tesla sedang diarahkan oleh pemerintah untuk membangun pabriknya di KIT Batang, dan saat ini masih berproses. “KIT Batang siap menerima”, ujar Fauzie.

mm