blank
Budi Daya Ikan Dalam Ember atau Budidamber yang mulai dikembangkan oleh warga Kelurahan Pedalangan sangat membantu dalam menghadapi Pendemi Covid 19

SEMARANG (SUARABARU)– Urban farming,  yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan atau berkebun di lahan terbatas, merupakan satu gaya hidup sehat di perkotaan yang sangat terbatas lahan hijaunya.

Di tengah kondisi pendemi Covid 19 ini, Urban Farming menjadi solusi bagi masyarakat, agar mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

“Dengan ketahanan pangan mandiri ini. Semisal kita tidak keluar rumah pun kita tidak kekurangan makan. Dan ini Saya kira satu solusi di tengah pendemi covid 19,” jelas Nanik Kusrini, S.H, Lurah Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang di kantor Kelurahan Pedalangan.

Oleh sebab itu, lanjutnya, kedepan akan dikembangkan lebih banyak lokasi untuk Urban Farming di tiap RW di Kelurahan Pedalangan. Karena saat ini yang berkembang hanya di RW 3, yang warganya memiliki antusias yang luar biasa.

blank
Nanik Kusrini, SH, Lurah Pedalangan

Disampaikan pula oleh Lurah Pedalangan, bahwa tanaman yang dikembangkan di lahan warga seluas 300 meter tersebut, terdapat 80 macam tanaman sayuran dan toga (tanaman obat keluarga), dengan produk unggulan adalah padi, yang ditanam di aquaponik dengan luas media tanam hanya 3×4 meter.

Dan sudah panen sebanyak 3 kali dengan hasil sebanyak 10 Kg beras tiap kali panen. Selain itu, di bawah aquaponik tanaman padi tersebut, terdapat pula ikan, yang bisa juga untuk dikonsumsi warga.

“Akan dikembangkan pula Budidamber atau Budi Daya Ikan Dalam Ember. Yang di atasnya akan ditanami juga sayuran. Bisa untuk konsumsi mandiri warga di tengah pendemi covid 19,” ungkapnya.

Sebelum pendemi, hasil urban farming diperdagangkan antar warga. Namun disaat pendemi covid 19 seperti sekarang ini, semua hasil sayuran dan panen padi di bagikan cuma – cuma kepada warga.

Diinformasikan pula bahwa pengembangan uban farming itu sendiri dimulai sejak 2017 lalu dan tanaman unggulan padi dengan aquaponik dikembangkan sejak tahun 2018.

Absa