MAGELANG (SUARABARU.ID) – Perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia perlu terus mendapat dukungan dari pemerintah dan juga stakeholders yang ada. Itu sebagai bagian dari upaya mencetak sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan siap berwirausaha.
Dalam jangka panjang akan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi. Pertimbangannya beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah di Kabupaten Magelang telah memiliki program pendidikan vokasi.
Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Dr Ir Bakrun MM mengatakan hal itu saat bersilaturahim dan pertemuan dengan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta Kepala SMK Muhammadiyah. Dikatakan, pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mengacu pada penguasaan keahlian terapan bidang tertentu. Para siswa akan mendapat bekal terkait teori dan juga implementasi pembelajaran berupa praktik.
Sehingga ketika selesai menempuh pendidikan, para lulusan benar-benar siap kerja dan juga berwirausaha. Selain itu keberadaan Politeknik Muhammadiyah Magelang merupakan potensi besar dalam rangka mengembangkan pendidikan vokasi.
“Kami hadir di sini untuk diskusi tentang pengembangan SMK dan sinergi antara SMK dan perguruan tinggi vokasi yang ada, antara lain adalah politeknik,” kata Bakrun.
Dalam keterangan pers pada Senin (7/9), Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Drs Jumari berharap bahwa sinergi antara SMK dan politeknik dapat memajukan serta mendukung keberhasilan pendidikan vokasi. Harapan akhirnya tentu akan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa.
“Sudah ada 14 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang yang sepakat untuk melakukan sinergi dan kerja sama dalam mendukung keberhasilan pendidikan vokasi,” katanya.
Dalam acara yang bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan tersebut hadir Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang. Serta sejumlah Kepala SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
Eko Priyono