WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dinas Perumahahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Wonosobo, Senin (7/9), siang memasang 5 alat early warning system (EWS) sebagai deteksi dini rem blong pada kendaraan berat dan berat yang melintas di jalur menurun Reco-Kertek Wonosobo.
Pemasangan EWS di rest area Kledung Reco Kertek oleh personil Disperkimhub tersebut dipantau langsung Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Marsudiono dan Kepala Unit Pengelola Tehnis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor Disperkimhub setempat, Setiawan.
Setiap mobil truk dan box bermuatan barang dihentikan di rest area Kledung. Mobil berkategori berat dan besar itu diperiksa kelayakan fungsi rem dan kelengkapan surat-suratnya. Pengemudi mobil juga ditanya membawa barang apa, dari mana dan mau menuju ke mana.
Sejumlah 5 mobil angkutan barang dipasang EWS di dasbort dan bright sensor rem diletakan di rumah-rumah tromol rem. Pemasangan dua alat tersebut berfungsi sebagai alarm jika rem mobil tidak berfungsi dengan baik.
Dua alat tersebut dibongkar kembali di terminal pemberhentian mobil barang di Gerbang Mandala Wisata Komplek Terminal Induk Mendolo Wonosobo. Jalan sepanjang 9 kilometer itu punya tipologi menurun dan berbelok sehingga sering terjadi kecelakaan karena mobil mengalami rem blong.
Deteksi Dini
Kabid Perhubungan Disperkimhub Wonosobo Marsudiono mengungkapkan pihaknya kini hanya punya 5 EWS yang dipergunakan secara berkala dan bergantian. 3 EWS yang dimiliki sebelumnya sudah tidak up to date lagi karena model tehnologi lama.
“Lima alat EWS terbaru ini dimanfaatkan secara berkala dan bergantian. Disperkimhub Wonosobo baru punya 5 alat EWS karena harganya memang sangat mahal. 5 alat EWS saja harganya mencapai Rp 600 juta lebih sehingga kami baru bisa memiliki dalam jumlah yang sangat terbatas,” katanya.
Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Disperkimhub Wonosobo Setiawan menambahkan EWS ini berfungsi sebagai alat deteksi dini jika rem mobil mengalami masalah saat melintas di jalan menurun tajam dan panjang. Sirine EWS akan berbunyi memberi peringatan pada pengguna jalan lain bila mobil mengalami rem blong.
“Saat ini alat EWS berupa vehicle black box (kotak hitam) dan bright sensor rem baru bisa dipasang di mobil berjenis berat dan besar, seperti tronton, truk barang, truk box dan bus besar. Karena mobil-mobil besar tersebut yang sering mengalami kecelakaan rem blong di jalur Kledung-Kertek,” tegasnya.
Menurut Setiawan, jika mobil mengalami rem blong, selain sirine EWS bisa berbunyi juga mampu merekam kejadian sebelum, sesaat dan setelah mobil mengalami kecelakaan. Black box atau kotak hitam yang terpasang dimobil dapat dijadikan dasar tim pencari fakta menelusuri penyebab mobil mengalami kecelakaan di jalan raya.
Muharno Zarka-Wahyu