GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pengeboran untuk melihat potensi kandungan gas alam di wilayah Desa Pranten, Kecamatan Gubug, Grobogan akhirnya dimulai, Kamis (3/9/2020).
Hal tersebut ditandai dengan peresmian oleh Bupati Grobogan melalui pengguntingan pita dan penekanan tombol mesin pengoperasian didampingi Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahid, Direktur TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd Tang Zhong Fu, dan perwakilan Forkopimda.
Pengeboran sumur eksplorasi ini diberi nama RBF-3B dan dikerjakan TIS Petroleum E&P Blora PTE. Ltd dari Singapura yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) SKK Migas.
Dikatakan Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi, pengeboran ini dilakukan untuk meyakini bahwa di wilayah Jawa Tengah, khususnya Grobogan ini memiliki cadangan gas yang besar sehingga ke depan layak untuk dijual atau diproduksi.
2.700 Feet
Pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Grobogan atas dukungannya sehingga kegiatan pengeboran di sumur RBG-3B di Desa Pranten ini bisa terlaksana. Menurut Nurwahidi, pelaksanaan pengeboran dijadwalkan berlangsung hingga satu bulan. Kegiatan pengeboran tersebut direncanakan hingga kedalaman sekitar 2.700 feet atau sekitar 800 meter yang masih cukup dangkal dan tetap aman bagi daerah sekitar.
“Pengeboran di sini tidak terlalu dalam. Kami pernah melakukan pengeboran hingga kedalaman tujuh kilometer. Di sini hanya sekitar 800 meter saja,” katanya.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, dengan dimulainya pengeboran tersebut disisi lain menjadi salah satu tanda kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk karena pandemi covid-19. Melalui kegiatan pengeboran ini, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Minimal pada kesempatan awal ini, masyarakat sekitar bisa ikut menyediakan sarana pendukung kegiatan pengeboran, seperti tempat tinggal, makan dan kebutuhan hidup lainnya bagi para pekerja di lokasi pengeboran,” kata Bupati.
Dia meminta agar pelaksana di lapangan dapat seoptimal mungkin melibatkan masyarakat sekitar sini. “Proses pengeboran diharapkan berjalan lancar dan diketahui seberapa besar potensi gas yang ada di Desa Pranten tersebut. Dengan harapan, potensi gas yang ditemukan melimpah sehingga dapat mencukupi kebutuhan gas pada industri maupun rumah tangga,” ujarnya.
Hana Eswe-trs