blank
Kiai Darodji menyerahkan potongan kue ulang tahun dan diserahkan kepada istrinya Nyai Hajjah Musbandiyah, diiringi lagu 'Mabruk Alf Mabruk', oleh grup rebana dari Pondok Pesantren Daarul Falah Besongo, Ngalian Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, membocorkan rahasia panjang usia dan hidup sehat lengkap dengan resep-resepnya.

”Salah satunya seperti iklan rokok, yang penting happy. Happy buat diri sendiri maupun untuk orang. Haditsnya khairunnas anfa’uhum linnas, selalu berusaha bermanfaat bagi orang lain. Buat orang lain gembira, bantu menyelesaikan persoalannya. Kuncinya nguwongke uwong,” jelasnya sambil tersenyum.

Dia mengatakan hal itu, dalam acara Doa Bersama Memulai Perkuliahan Semester Gasal 2020/2021 dan Tasyakuran Harlah ke-80 Dr KH Ahmad Darodji MSi, sekaligus peluncuran buku ‘80 Tahun Kiai Ahmad Darodji, Nguwongke Uwong‘, di Aula Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Jrakah, Semarang, Senin (31/8/2020) malam.

BACA JUGA : Cegah Covid – 19, Koramil 05 Banyumanik-Candisari Bagikan Masker di Jalanan

Acara ini diawali dengan Shalat Isya berjamaah, diimami KH Ahmad Hadlor Ihsan, pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Kulon, dan pembacaan tahlil dipimpin KH Hanief Ismail Lc Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang. lalu doa dipanjatkan Prof Dr KH Erfan Soebahar Ketua MUI Kota Semarang dan KH Hanif Muslih Lc, pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyah, Suburan, Mranggen, Demak.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq, kemudian memotong tumpeng diserahkan kepada Gubernur Jateng yang diwakili Asisten I Sarwa Pramana SH MSi, kemudian diserahkan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik Dr H Muchsin Jamil.

Upacara Tasyakuran HUT ke-80 ditandai dengan penyerahan buku ‘80 Tahun Kiai Ahmad Darodji, Nguwongke Uwong‘, karya wartawan Suara Merdeka Agus Fathuddin Yusuf, dari Ketua Umum Yayasan Pendidikaan Islam (YPI) Nasima Dr Indarti MPd kepada Kiai Darodji. Kemudian Kiai Darodji menyerahkan kepada Gubernur, Kapolda, Kepala Kanwil Kemenag, para rektor perguruan tinggi dan tamu undangan.

Kiai Darodji kemudian memotong kue ulang tahun dan diserahkan kepada istrinya Nyai Hajjah Musbandiyah, diiringi lagu ‘Mabruk Alf Mabruk‘, oleh grup rebana dari Pondok Pesantren Daarul Falah Besongo, Ngalian Semarang. Dalam kesempatan itu pula, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS memberikan hadiah spesial. Dia membacakan puisi berjudul ‘Cinta Merupa dan Mewarna‘, untuk Kiai Darodji.

blank
Buku ’80 Tahun Kiai Ahmad Darodji, Nguwongke Uwong’, diberikan pada Gubernur Jateng, yang diwakili Asisten I Sarwa Pramana SH MSi (kiri). Foto: dok/ist

Sosok Penting
Prof Dr Imam Taufiq mengatakan, bagi UIN Walisongo Kiai Darodji tidak hanya sebagai sosok dosen, lebih dari itu dia adalah Uswatun Khasanah bagi semuanya. ”Sosoknya begitu penting bagi perjalanan UIN Walisongo Semarang,” tegas Imam Taufiq.

Rektor menambahkan, meski kini menginjak usia yang ke-80 tahun, namun energi dan sumbangsih Kiai Darodji, baik bagi kampus maupun masyarakat di Jateng masih sangat terasa. Hal itu tercermin dari aktivitasnya yang sangat padat baik sebagai guru, kiai dan juga Ketua Umum MUI Jateng.

”Di usia yang ke-80, energi beliau masih luar biasa, bisa ber-khidmah untuk umat. Barakallah Pak Kiai Darodji, inspirasi kita semua,” pujinya.

Ketua DPP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Prof Dr Noor Achmad MA, juga menyampaikaan testimoninya. Dia menyebutkan, sepak terjang Kiai Darodji banyak menginspirasi dirinya selama berkarier di berbagai bidang pekerjaan.

”Saya bersyukur mengenal beliau. Baik saat menjadi mahasiswa di IAIN Walisongo, juga perkanalan kami di kehidupan sosial, sosoknya banyak menginspirasi dan memberi banyak pelajaran yang baik bagi saya,” kata Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang itu.

blank
Kiai Ahmad Darodji juga menyerahkan buku kepada mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz. Foto: dok/ist

Diteladani
Gubernur Jateng Periode 2007-2008 Ali Mufiz menambahkan, ciri khas dari Kiai Darodji adalah kecerdasan dan empatinya kepada orang lain yang luar biasa.

”Kiai Darodji adalah guru kehidupan kita semua. Selain cerdas, beliau juga memiliki empati yang luar biasa. Kontribusi pada kegiatan-kegiatan sosial adalah ciri khas Kiai Darodji, yang perlu untuk kita teladani,” tutur Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng itu.

Sedangkan Ketua YPI Nasima, Dr Indarti MPd menyatakan, pihaknya terpanggil ikut membantu mencetak Buku Mbah Darodji, karena bertujuan untuk menyebarluaskan kebaikan, nguri-nguri pitutur-nya agar dibaca anak cucu generasi milenial.

”Keluarga Besar YPI Nasima Semarang menyampaikan sugeng ambal warso Mbah Doktor KH Ahmad Darodji MSi bin KH Badruddin Honggowongso. Mugi panjang yuswo, sehat selalu dan keberkahan melimpah, amin,” doa Indarti.

Kepada hadirin, dia juga meminta doa restu agar dengan semangat nasionalis dan
agama, YPI Nasima mampu mengembangkan ajaran budi pekerti luhur dan Akhlakul
Karimah bagi anak-anak bangsa.

Riyan-Sol