TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebanyak 79 kaum ibu penghuni Rusunawa mendapat pelatihan ketrampilan membuat sarung goyor dan sapu sorgum di Rusunawa Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal Minggu (23/8/2020).
Di masa pandemi covid-19, Kodim 0712 Tegal, Polres Tegal Kota, dan Pemerintah Kota Tegal, memfasilitasi kegiatan yang dikemas dalam Gerakan Perempuan Kota Tegal Peduli.
Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari Wibowo didampingi Dandim 0712 Tegal, Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar mengatakan, pelatihan kepada khususnya para ibu, salah satunya agar bisa membantu ekonomi keluarga di masa pandemi covid-19.
“Perempuan agar peduli dengan semua aspek, termasuk sosial. Peduli kesehatan, ekonomi, anak, Covid-19, hukum, seni, kebersihan, dan aspek lainnya. Kita gelorakan di sini agar perempuan Kota Tegal semakin peduli,” kata Rita
Menurut Kapolres, dengan adanya upaya kepedulian perempuan diharapkan berbagai potensi permasalahan yang timbul akibat pandemi Covid-19 bisa teratasi. “Pelatihan dilakukan setiap hari. Pertama pembuatan dua produk, sapu sorgum dan kerajinan tenun sarung goyor yang jadi ciri khas Kota Tegal,” tutur Rita.
Tak hanya dilatih oleh ahlinya dari pelaku usaha, hasil produksi para penghuni Rusunawa juga akan dipasarkan.
Dijelaskan, dua produk ini sudah jelas menjadi komoditas ekspor. Seperti sapu sorgum ekspor ke Jepang, dan sarung goyor ke Turki. Jadi tidak hanya diberikan pengetahuan tapi juga memberikan manfaat memberikan ekonomi keluarga.
Secara pribadi menurut Rita sangat konsen dengan perempuan dan anak. Perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam keluarga. “Peran perempuan luar biasa sekali. Perempuan harus bersatu membentuk sebuah lingkaran. Ketika perempuan sudah bersatu bisa menjadi kekuatan yang tidak tergoyahkan,” tambah Rita.
Komandan Kodim 0712 Tegal, Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi atas upaya yang diinisiasi tiga pilar dalam Gerakan Perempuan Kota Tegal Peduli.
“Peduli perempuan harus mengembang. Kita akan peduli dan membangkitkan seluruh lini dalam rangka mendorong, mencerdaskan, dan untuk kemajuan Kota Tegal,” kata Dandim.
Menurut Sutan, barang hasil produksi lokal harus diangkat bersama-sama. Termasuk sapu sorgum dan sarung tenun goyor yang menjadi salah satu produk khas Tegal.
“Produk lokal harus kita angkat. Sederhana, misal koperasi dan instansi bisa memberikan dorongan dengan menjajakan produk unggulan. Bisa dipasarkan mungkin ke tamu atau kerabat di lingkungan kita,” pungkasnya.
Selain memberikan pelatihan, motivasi, dan edukasi protokol kesehatan, dalam kesempatan itu Kapolres, Dandim dan jajarannya juga menghibur anak-anak penghuni Rusunawa ditengah pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh elemen perempuan, Ibu Wali Kota Tegal dan Ibu Wakil Wali Kota, Ibu Dandim 0712, Ibu Danlanal Tegal dan beberapa elemen Perempuan Kota Tegal. Kegiatan diakhiri dengan bersih- bersih lingkungan Rusun dipimpin oleh Kapolres.
Nino Moebi