WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dalam upaya meningkatkan stok ikan di perairan umum yang dinilai telah mengalami overfishing, Pemkab Wonosobo melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan), melakukan restocking dengan menebarkan 15 ribu benih ikan di Sungai Bogowonto Bakalan Sapuran Wonosobo, Rabu (12/8).
Plt Kepala Dispaperkan Wonosobo Sumaedi mengatakan restocking ini merupakan salah satu solusi, untuk meningkatkan populasi ikan di sungai. Restocking harus terus didukung bersama dengan maksimal, sesuai peran masing-masing, secara lebih aktif lagi.
Bupati Wonosobo Eko Purnomo pada kesempatan tersebut memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan apresiasi terhadap partisipasi masyarakat dalam mencegah destructive fishing melalui Pokmaswas Bakalan.
“Hal itu diharapkan menjadi langkah awal, untuk menjaga dan melestarikan keberadaan sungai yang bersih dan hijau. Termasuk ikan sebagai sumber daya hayati, yang wajib dilindungi kehidupannya,” ujar Eko.
Selain itu, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada segenap stakeholder, khususnya komunitas pecinta sungai, Pokmaswas, Karang Taruna dan Pemerintah Kelurahan Sapuran.
Kelestarian Lingkungan
Mereka telah berkomitmen dan dengan langkah nyata bisa memaksimalkan perannya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya di perairan umum darat.
“Saya mengapresiasi atas pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pansimas), pembangunan sanitasi individu dan akan dilaksanakan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Sapuran,” sebutnya.
Pihaknya berharap hal tersebut akan banyak membawa kemanfaatan dan kesejahteraan untuk warga masyarakat, serta dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Saya minta agar seluruh masyarakat Bakalan Sapuran, bisa saling menjaga dan melindungi, saling peduli dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup, di tengah pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Masyarakat, tambahnya, harus dapat berpartisipasi secara aktif dan lebih peduli dalam melihat kondisi di sekitar lingkungan. Jika ada warga yang mengalami kesulitan, segera lapor ke RT/RW dan Perangkat Desa/Kelurahan setempat.
“Dengan demikian semua permasalahan yang timbul, dapat tertangani dengan cepat, baik dan tepat sasaran. Warga harus senantiasa membudayakan hidup gotong royong dan guyup rukun sehingga masyarakat bisa bersatu,” pungkasnya.
Muharno Zarka/mm