blank
Sosialisasi KUR bagi pelaku UMKM terdampak pandemi global Covid-19 di BLK Disnakerintrans Wonosobo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo melalui Bagian Perekonomian Setda setempat, Selasa (11/8), menggelar sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sosialisasi KUR bagi UMKM terdampak pandemi global Covid-19 itu, dilakukan di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Sayangan Kertek Wonosobo.

Acara tersebut dihelat, berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian RI No 8/2019 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR dan Permenko Bidang Perekonomian RI No 8/2020 tentang Perlakuan Khusus bagi penerima KUR terdampak pandemi global Covid-19.

“Selain itu, juga berpedoman pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Wonosobo No 48/2019 tentang APBD Wonosobo tahun 2020 ini,” ujar Kabag Perekonomian Setda setempat, Siti Nuryanah.

Kegiatan tersebut, sambungnya, dilakukan untuk memberikan informasi terkait program KUR dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) kepada seluruh stakeholder KUR yaitu OPD teknis dan masyarakat di Wonosobo.

“Di luar itu, juga untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif. Meningkatkan kapasitas daya saing UMKM di tengah terpaan wabah virus Corona,” tegasnya.

blank
Salah satu pemateri tengah menyampaikan sosialisasi penyaluran KUR bagi pelaku UMKM di Wonosobo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Skema KUR

Menurutnya, sosialisasi skema program KUR juga berupa penurunan suku bunga KUR tahun 2020 menjadi 6 persen. Perluasan KUR yang dapat mengakomodir pembiayaan di sektor ekonomi kreatif dan beberapa sektor eks kredit program.

Nuryanah menambahkan, KUR merupakan salah satu ikhtiar memberi kemudahan bagi koperasi dan UMKM, untuk memperkuat usaha, melalui akses pembiayaan serta investasi bagi usaha produktif.

“Di Wonosobo sendiri, realisasi KUR sampai dengan bulan Juli 2020, total ouststanding sebesar Rp 250.478. 107. 865, dengan jumlah debitur sebanyak 11 ribu 585 kelompok/orang,” jelasnya.

Pihaknya berharap agar sinergi ini terus diperkuat, sehingga penyaluran KUR bisa optimal. Sukses progam KUR dapat dilihat dari jumlah serapan KUR. Kualitas kelancaran kredit, tingkat pengembalian dan meningkatnya skala usaha UMKM penerima KUR.

“Sektor usaha produktif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Wonosobo teridentifikasi. Ada komitmen para pihak terkait pemberian pelayan yang optimal dalam percepatan akses keuangan daerah pada pelaku usaha produktif,” bebernya.

Sosialisasi tersebut menghadirkan nara sumber dari Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah, Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah dan BRI Wonosobo.

Muharno Zarka-mm