blank
DUKUNGAN KUAT: Asisten General Manager PT FFPI Jimmy Santoso (kedua dari kiri) merasa yakin karena mendapat kuat dari Ketua GINSI Jateng Budiatmoko (kedua dari kanan) dan jajaran Bea Cukai Jateng/DIY, serta Pelindo III. (dok)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebagai perusahaan modal asing, PT Fuling Food Packaging Indonesia (FFPI) pada tahap awal berinvestasi senilai 2 juta dolar. Dalam sepuluh tahun mendatang, perusahaan asal Tiongkok itu akan meningkatkan investasi hingga 7 juta dolar. Pabrik yang berlokasi di Jl Randugarut Km 13 Tugu, Kota Semarang ini merupakan yang pertama di Indonesia dan berjalan dengan baik.

Asisten General Manager PT FFPI Jimmy Santoso optimistis situasi ke depan membaik dan perusahaan akan lebih banyak menanamkan modal. Pihaknya berharap serapan tenaga kerja lokal meningkat. Jika target produksi bisa tercapai, perusahaan dapat menyerap sekitar seribu tenaga kerja lokal.

”Pada tahap awal, kami memproduksi perlengkapan makanan seperti sedotan, gelas kertas, kantong ketas, dan lainlain. Target kami sekitar dua ribu ton per tahun,” ungkap Jimmy. ”Tahap berikutnya, kami siap menambah investasi dengan target produksi sebesar 6.700 ton per tahun. Dengan dukungan pemerintah melalui kawasan berikat ini, kami yakin target itu bisa terealisasi,” tandasnya.

Dia menambahkan komitmen perusahaannya adalah memberi kontribusi yang lebih besar pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Kota ATLAS. Untuk itu, pihaknya membutuhkan dukungan dari semua pihak. PT FFPI sudah tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jateng. Dukungan juga datang dari Bea Cukai Jateng/DIY dan Pelindo III, serta Pemkot dan DPRD Semarang.

”Kehadiran PT FFPI di Kota Semarang merupakan angin segar. Kami tentu menyambut gembira. Semoga setelah Tiongkok ada negara lain yang mau berinvestasi di sini,” ujar Ketua GINSI Jateng Budiatmoko. (rr)