WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo Sumaedi mengatakan dalam rangka penyaluran pemberian pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, para Kios Pupuk Lengkap (KPL) mulai 1 Agustus dilarang melayani pembelian pupuk bersubsidi dari luar wilayah.
Mereka diminta untuk mencermati daftar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), jika memang namanya tidak tercantum di daftar, maka wajib ditolak atau tidak dilayani.
“Saya minta para KPL, mulai 1 Agustus tidak melayani pembelian dari luar wilayahnya, RDKK-nya tolong disimak, jika nama orang yang akan menebus pupuk tersebut, tidak tertera disana maka wajib ditolak,” tegasnya.
Sumaedi yang juga menjabat Asisten Sekda Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang) tersebut, mengatakan hal itu di sela-sela mendampingi Bupati Wonosobo Eko Purnomo saat melaunching Kartu Tani di Aula Kecamatan Kejajar, Rabu (5/8).
Bupati Wonosobo Eko Purnomo menambahkan kebijakan tersebut dibuat, berangkat dari berbagai peristiwa tindak penyimpangan pupuk bersubsidi, sehingga memberikan dampak negatif yang merugikan berbagai pihak, terutama bagi petani.
Diharapkan melalui program Kartu Tani, penyaluran pupuk bersubsidi akan lebih terjamin dan tepat sasaran. Tidak ada KPL yang nakal dan petani tidak dirugikan. Sebab pupuk bersubsidi disalurkan kepada petani yang berhak menerimanya.
“Berkaitan dengan pelaksanaan Kartu Tani di Wonosobo, saya minta dukungan dan sinergi berbagai pihak, agar keberhasilan dari implementasi kartu tani ini dapat tercapai. Sehingga kesejahteraan petani akan semakin meningkat,” katanya.
Tepat Sasaran
Bagi para petani yang belum terdaftar didalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), agar segera menghubungi kelompok tani terdekat.
“Kepada BRI Unit di seluruh kecamatan, saya minta agar tetap berkoordinasi dengan PPL kecamatan setempat, untuk segera membagikan kartu tani yang belum terbagi,” pintanya.
Mendata dan memperbaiki Kartu Tani yang tidak berfungsi. Jangan lupa pula pastikan alat EDC seluruh KPL, dapat berfungsi dengan baik.
“Dan yang tidak kalah pentingnya, lakukan asistensi secara berkala terhadap kemampuan KPL dalam mengoperasikan EDC,” perintahnya.
Sementara itu, kepada Produsen dan Distributor, Eko berpesan untuk melakukan pengendalian dan pembinaan terhadap KPL, agar dalam melayani penebusan pupuk bersubsidi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
.
“Berikutnya, kepada KP-3 di Wonosobo, saya juga minta, tingkatkan pengawasan distribusi pupuk, dengan melakukan pemantauan secara intensif. Pastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran,” ujarnya.
PPL di seluruh kecamatan, pintanya, perlu melakukan penyuluhan secara intensif kepada petani. Tanyakan apa masalah atau kendala yang dihadapi oleh para petani secara detail.
“Dekati para petani, agar mereka bisa leluasa menceritakan apa saja yang sedang dihadapi. PPL harus bisa menjadi sahabat yang baik bagi petani,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Wahyu