blank
Warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jaraksari Wonosobo mengikuti kenduri massal pembukaan wisata air Tuk Tempurung dan Sungai Semagung. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jaraksari Wonosobo menggelar kenduri massal, doa bersama dan gotong royong, menandai pembuatan lokasi baru wisata air Tuk Tempurung dan aliran Sungai Semagung.

Kenduri massal, doa bersama dan kerja bakti bareng di pinggir Tuk Tempurung dan Sungai Semagung tersebut dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jaraksari.

Ketua RW 01 Kelurahan Jaraksari, Untung Nurokhman mengungkapkan, pembuatan lokasi baru wisata air tersebut dimaksudkan untuk menggali potensi alam yang ada dan membuka lapangan kerja baru bagi pemuda setempat.

“Jika lokasi wisata air ini berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan, diharapkan bisa mengurangi pengangguran dan membuka peluang usaha kuliner bagi warga sekitar. Pemuda setempat bisa jadi pengelola wisata dan warga dapat berjualan,” katanya.

Wisata air di Tuk Tempurung dan Sungai Semagung, akan dilengkapi dengan fasilitas arung jeram, tubing, rafting, outbond, arena pemancingan, kolam renang dan arena permainan anak. Setiap wisatawan bisa menikmati aneka permainan air yang ada dan berwisata kuliner di pinggir kali.

Wisata Baru

blank
Warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jaraksari Wonosobo gotong royong massal membangun wisata air Tuk Tempurung dan aliran Sungai Semagung. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepala Kelurahan Jaraksari Wonosobo Akhmad Nuri Utomo, Senin (4/8), mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi pada warga RW 01 dan RW 02 Jaraksari yang bersatu padu melaksanakan kerja bhakti. Tuk Tempurung dan aliran Sungai Semagung, bisa menjadi destinasi wisata baru di Wonosobo.

“Ini merupakan peluang yang harus ditangkap dan dikelola dengan baik. Apalagi Wonosobo menjadi kota tujuan wisata. Insya Allah jika potensi alam tersebut digarap secara serius akan menjadi lokasi wisata alternatif bagi wisatawan Wonosobo sendiri maupun luar kota,” ujarnya.

Jika usaha wisata ini berhasil, sambung Nuri, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar melalui usaha warung makan, aneka jajanan, parkir dan pendirian usaha homestay untuk wisatawan. Perijinan tempat usaha wisata dan pemanfaatan lahan warga, harus segera diurus.

“Karena potensi alam yang bisa menarik investor untuk ikut mengembangkan wisata baru ini. Ke depan butuh pembenahan terkait lokasi wisata, akses jalan, lahan parkir, aspek keamanan dan pendukung lain seperti wisata kuliner yang menyajikan makanan lokal Wonosobo,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu