blank
Perwakilan guru SMAN 1 Wonosobo ketika memberikan bantuan ponsel kepada siswa kurang mampu. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Minimnya sarana yang dimiliki sebagian siswa dalam mengakses pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat SMAN 1 Wonosobo memberikan bantuan donasi ponsel kepada siswa kurang mampu, Senin (3/8).

Donasi ponsel tersebut berasal dari sumbangan para guru dan karyawan SMAN 1 Wonosobo yang dikumpulkan selama kurang lebih satu minggu. Setelah dana terkumpul lalu dibelikan HP untuk diberikan pada siswa yang membutuhkan.

Kepala SMAN 1 Wonosobo, Sabar Riyanto mengatakan, sejak terjadi pandemi global Covid-19 di Indonesia, seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau siswa belajar di rumah (BDR) secara online menggunakan ponsel atau laptop.

“Ada beberapa siswa yang kesulitan mengakses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi global Covid-19, membuat pihak sekolah berinisiatif untuk membuat gerakan donasi ponsel, baik bekas ataupun baru,” ujarnya.

Ponsel yang bisa didonasikan, menurutnya, minimal memiliki kemampuan untuk mengakses jaringan internet. Karena ponsel menjadi salah satu alat pokok dalam pembelajaran daring.

HP Gantian

blank
Orang tua siswa SMAN 1 Wonosobo mengucapkan terima kasih atas bantuan ponsel dari sekolah untuk anaknya. Foto : SB/Muharno Zarka

Sabar menambahkan, pada tahap pertama, akan diberikan 10 ponsel baru, bersamaan dengan HUT SMAN 1 Wonosobo yang ke-60 tahun ini. Mudah-mudahan bantuan HP bisa memperlancar proses PJJ selama wabah virus Corona.

Ponsel tersebut diberikan kepada siswa kurang mampu yang diharapkan bisa menjadi penunjang pembelajaran daring. Sebab, siswa yang belum punya HP sendiri sangat dalam pelaksanaan PJJ di rumah.

Tahap pertama akan diberikan langsung kepada siswa di rumah. Diharapkan, kegiatan ini bisa memupuk jiwa kepedulian terhadap sesama, terlebih di masa pandemi global Covid-19 ini.

Salah satu orang tua peserta didik penerima bantuan ponsel, Kusniyah (48) saat ditemui di rumahnya mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah memberikan bantuan ponsel kepada anaknya.

“Selama ini anak saya bergantian dengan orang tua menggunakan satu ponsel untuk melakukan PJJ. Sehingga kadang-kadang ada tugas atau pembelajaran yang terhambat karena satu HP dipakai bersama-sama,” keluhnya.

Muharno Zarka-Wahyu