blank
Alat tes PCR, (Dok)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang  menargetkan sebanyak 1.000 orang mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR) hingga satu bulan ke depan. Sasaran utamanya adalah suspek, probable dan tenaga medis.

‘’Warga yang biasa beraktivitas di kerumunan tetap kita prioritaskan. Kita targetkan Kota Magelang bisa tes 1.000 orang bulan depan,’’ kata Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, kemarin.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto menerangkan, data hingga akhir Juni 2020, tes PCR sudah dilakukan terhadap 342 orang.

‘’Dari jumlah itu, terkonfirmasi positif sebanyak 33 kasus. Empat orang di antaranya meninggal dunia dan 29 orang berhasil disembuhkan,’’ ujarnya terpisah.

Majid mengaku, 342 orang yang telah dites itu belum memenuhi target pengetesan sebesar 425 sampel. Sedang pada bulan Juli ini, tes PCR baru direalisasikan terhadap 20 sampel.

‘’Kita prioritaskan tes PCR kepada kontak erat bagi kasus suspek dan probable, juga tenaga kesehatan (nakes),’’ tuturnya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito meminta warganya tetap waspada meski kasus Covid-19 di Kota Magelang relatif landai. Protokol kesehatan harus dipatuhi karena, virus ini masih menjadi ancaman.

Sigit menuturkan, dirinya sangat hati-hati melonggarkan sejumlah pembatasan sosial sejak kejadian luar biasa (KLB) ditetapkan per 26 Maret 2020.
Seperti sektor pendidikan, Pemkot Magelang masih meniadakan pembelajaran tatap muka. Kebijakan ini diyakini dapat mencegah penyebaran Covid-19. Karena anak-anak lebih rentan tertular dibandingkan dengan orang dewasa.

Sedang sektor wisata, Pemkot Magelang sudah membuka Taman Kyai Langgeng sejak awal Juli 2020. Namun dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan membatasi jumlah pengunjung tak lebih dari 30 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau hanya 889 orang setiap hari.

Pada 24 Juli 2020 Pemkot Magelang membuka destinasi wisata religi Kebun Raya Gunung Tidar. Meski masih tahap uji coba, namun  diharapkan bisa membangkitkan lagi geliat wisata dan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Sigit menegaskan, hal yang paling penting pada uji coba pembukaan kunjungan wisata tersebut adalah protokol kesehatan di Kebun Raya Gunung Tidar. Dia juga minta protokol kesehatan  betul-betul diterapkan, mulai dari pintu masuk hingga pintu keluar.

‘’Kita cek kesiapan Kebun Raya Gunung Tidar, sudah ada wastafel cuci tangan, petugas yang mengecek suhu tubuh, tanda jaga jarak dan prosedur protokol kesehatann lainnya. Adanya ketentuan ini agar pengunjung nyaman dan aman berwisata,’’ tegasnya. (pro/kotamgl)

Editor : Doddy Ardjono