CILACAP (SUARABARU.ID)- Nasib nahas menimpa seorang nelayan bernama Yasikin (30), asal Desa Srati RT 03 RW 03 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.
Ia ditemukan tak bernyawa, Minggu (12/7) petang, setelah sebelumnya hilang lantaran perahu yang ditumpangi bersama satu rekannya terhantam ombak di Perairan Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya menyebutkan, setelah dilakukan pencarian selama dua hari, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan nelayan yang hilang sejak Sabtu (11/7) petang, sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Dia menyebutkan, Tim SAR Gabungan menemukan jasad Yasikin dalam kondisi mengambang di Perairan Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. “Nelayan diketahui bernama Yasikin (30), asal Desa Srati RT 03 RW 03 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen,” ujarnya dalam siaran di akun media sosial Basarnas Cilacap, Senin (13/7).
Dia menyebutkan, sebelumnya Basarnas Cilacap dikabarkan tenggelam di Perairan Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Korban pertama kali ditemukan pada Minggu (12/7), pukul 20.25 WIB oleh salah satu anggota SAR Gabungan yang kebetulan sedang melakukan penyisiran di sekitaran tempat kejadian.
Menurut Nyoman, korban ditemukan dalam posisi mengambang dan langsung dievakuasi ke rumah duka. Sebelumnya dikabarkan kejadian pada Sabtu (11/7) pukul 20.30 WIB. Bermula dari korban hendak kembali dari melaut, namun naas perahu yang mereka tumpangi terhantam ombak satu orang berhasil menyelamatkan diri.
Rekan korban yang selamat atas nama Pasimin (58) alamat Desa Kalipoh RT 07 RW 02 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Sementara korban hilang bernama Yasikin (30) alamat Desa Srati RT 03 RW 03 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Pada pencarian hari kedua, pihaknya melakukan penyisiran lewat darat dan laut.
Penyisiran di darat menggunakan motor trail dari tempat kejadian ke arah barat 2 kilometer sampai Cemara Sewu dan ke Arah Timur 2 kilometer sampai Pantai Logending. Sedangkan pencarian laut pihaknya menggunakan Perahu Jukung Katir sejauh 3 Nautical Mile ke arah Timur dan Barat dan pemantauan di sekitaran tempat kejadian.
“Kendala pencarian hari kedua, untuk gelombang tinggi dan area pencarian luas,” beber dia. Setelah ditemukanya korban, secara resmi untuk operasi SAR ditutup dan semua unsur dikembalikan ke kesatuanya masing-masing. Masyarakat maupun nelayan diimbau selalu berhati-hati karena sering terjadi gelombang tinggi.
Ema Rohman-trs