WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Personel TNI-Polri dari jajaran Koramil-13 Kodim 0728 Wonogiri dan aparat kepolisian Polsek Pracimantoro Polres Wonogiri, memberikan bantuan pengamanan pada pemakaman korban positif Corona Virus Disease (Covid)-19 yang meninggal.
Pemakaman dilakukan Minggu malam (12/7), di makam umum Dusun Suruhan, Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro (55 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri). Proses pemakaman dilakukan sesuai protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona oleh tim medis, dibantu relawan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Untuk pengamanan dipimpin Kapolsek Pracimantoro AKP Setiyono bersama Aiptu Sugeng, Aiptu Sadiman, Aipda Djoko, berikut Serma Didik dan Serda Dwi R. Ikut hadir Tim Medis dari Puskesmas 2 Pracimantoro, Chusnul Tri Rahmawati dan Sutarno, Kepala Dusun (Kadus) Sugino, bersama para relawan Desa Sumberagung pimpinan Saryono, dan pihak keluarga korban.
Positif Covid
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, Senin (13/7), membenarkan ada seorang warga Kabupaten Wonogiri yang sebelumnya dinyatakan sebagai pasien positif kasus Covid-19 dan kemudian meninggal. ”Betul,” tandas Kepala Dinkes Wonogiri, Dokter Adhi Dharma.
Keterangan yang dihimpun, menyebutkan, korban meninggal adalah seorang perempuan berusia 63 tahun, warga Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Wanita kelahiran Wonogiri Tanggal 18 September 1957 ini, sebelumnya memiliki riwayat sakit demam.
Kepada petugas, pihak keluarga membeberkan kronologisnya. Diawali pada Senin Tanggal 22 Juni 2020 lalu, pergi ke tempat tinggal anaknya di Solo. Tujuannya berkunjung sebagaimana biasa dia lakukan, yakni setiap sebulan sekali menengok cucu.
Sakit Demam
Selang sepekan kemudian, yaitu Senin Tanggal 29 Juni 2020 korban pulang kampung. Kemudian pada Selasa Tanggal 30 Juni 2020 Pukul 09.00, memeriksakan diri ke Dokter di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, dengan keluhan sakit demam. Pada hari Tanggal Senin 6 Juli 2020 diajak anaknya yang beralamat di Purwosari, Solo.
Karena almarhumah masih merasa sakit, maka oleh anaknya diperiksakan ke Rumah Sakit di Solo. Usai menerima hasil rapid test, yang bersangkutan dinyatakan reaktif, dan selanjutnya dirawat serta diisolasi. Sedangkan Minggu siang (12/7), meninggal dunia dan malam harinya dimakamkan di kampung asalnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kekhawatiran sikap penolakan pemakamannya, aparat TNI-Polri dari jajaran Koramil dan Polsek Pracimantoro, bersama pamong desa dan relawan Destana, melakukan pendampingan pengamanan. Prosesi pemakaman berlangsung lancar tanpa ada gangguan.
Bambang Pur