blank
Wakil Ketua DPRD Wonosobo, M Albar. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Ketua DPRD Wonosobo M Albar mengatakan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengungkapkan Wonosobo sudah masuk zona kuning cukup melegakan semua pihak dan patut disyukuri bersama.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Wonosobo dan stakeholder terkait yang sudah bekerja keras mencegah penyebaran dan penularan virus Corona agar tidak terus meluas di masyarakat,” tegasnya, Rabu (17/6) pagi.

Politisi yang juga menjabat Ketua DPC PKB Wonosobo itu, mengaku bangga kepada masyarakat setempat atas kesadarannya mematuhi protokol kesehatan yang sudah dicanangkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Kerja keras Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari tingkat Kabupaten/Kecamatan/Desa/Kelurahan hingga level Dusun/RW/RT, sungguh sangat luar biasa. Tanpa kerja keras mereka, kasus positif virus Corona di Wonosobo bisa lebih besar lagi,” ungkapnya.

Meski saat ini Wonosobo sudah masuk zona kuning, pihaknya meminta, warga tetap waspada dan hati-hati. Sebab, belum sepenuhnya, pandemi global Covid-19 tersebut berakhir. Protokol kesehatan harus tetap dipenuhi warga saat menjalankan aktifitas sehari-hari.

blank
Pelaksanaan rapid test di pasar-pasar tradisional sebagai upaya pencegahan dini penularan dan penyebaran virus Corona. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Rapid Test

Menurut M Albar, penerapan karantina Desa/Kelurahan/Dusun, selama Idul Fitri 1441 H lalu, guna menjaga wilayah masing-masing dari paparan penularan dan penyebaran penyakit Covid-19, merupakan sebuah pengorbanan yang tinggi, dari seluruh lapisan masyarakat di Wonosobo.

“Kebijakan karantina desa dengan portal akses jalan masuk Desa/Kelurahan/Dusun/RW/RT, memang telah memunculkan dinamika pro-kontra di masyarakat. Namun semua itu, bisa diredam dengan baik dan tidak berlanjut ke konflik yang lebih serius,” sebutnya.

Karena ada kebijakan portal jalan, imbuhnya, warga tidak bisa saling bersilaturrahmi, yang sudah menjadi tradisi bertahun-tahun saat lebaran tiba. Agenda
mengunjungi tempat wisata dan kegiatan hiburan juga tidak bisa dilakukan warga di Wonosobo.

“Meski sudah masuk era new normal, namun virus Corona ini belum benar-benar hilang.
Kewaspadaan dan kesadaran untuk tetap mematuhi protokol kesehatan masih sangat diperlukan. Warga harus bisa belajar dari Wuhan Cina. Karena memberi kelonggaran tanpa kontrol, akhirnya banyak warga kembali terpapar virus Corona,” tandasnya.

Dirinya berharap, Wonosobo dari zona kuning bisa segera menuju zona hijau alias bebas dari paparan Covid-19. Pelaksanaan rapid test secara marathon di pasar-pasar tradisional harus didukung semua pihak agar pencegahan dini penularan dan penyebaran virus Corona, bisa tepat dan cepat dilakukan.

Muharno Zarka/mm