WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Penerapan tatanan hidup baru (new normal) tengah didengungkan pemerintah di tengah pandemi global Covid-19 yang masih terus berlangsung.
Wakil Ketua DPRD Wonosobo M Albar, Senin (15/6), mengatakan meski kebijakan new normal belum secara resmi diperlakukan, namun tanggapan masyarakat setempat telah bermunculan.
“Disadari atau pun tidak, penerapan new normal ini diterima beragam oleh masyarakat. Ada yang masih tetap waspada dengan covid-19. Ada yang mensikapi setengah-setengah. Ada juga yang menganggap new normal itu kembali biasa seperti sebelum adanya covid-19,” paparnya.
Baca Juga: Pelaku Seni Wonosobo Tuntut Pemberlakuan New Normal
Menurut M Albar, yang juga Ketua DPC PKB Wonosobo itu, warga yang menganggap new normal kembali seperti sebelum ada wabah virus Corona, jauh lebih banyak, daripada yang setengah hati apalagi yang masih tetap waspada terhadap ancaman covid-19.
Pemahaman Beda
“Ini tentu tidak bisa disalahkan karena memang pemahaman masyarakat berbeda-beda. Sehingga sangat dikhawatirkan akan bertambahnya klaster baru yang terpapar covid -19, seperti yang terjadi di Temanggung,” terangnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo, diminta M Albar untuk tidak henti-hentinya tetap menyampaikan sosialisaai apa itu new normal.
Baca Juga: Sehari, 1.043 Orang Positif Corona, Maknanya…
“Perilaku seperti apa yang harus dilakukan warga dalam rangka patuh terhadap tata aturan era new normal. Jangan sampai banyak warga yang gagal paham terhadap penerapan tata kehidupan baru,” sebutnya.
Apapun kondisinya, menurut politisi asal Tieng Kejajar itu, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan selama pemberlakuan new nomal. Yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan. Selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Muharno Zarka/mm