BLORA (SUARABARU.ID) — Bupati Blora, Jawa Tengah, Djoko Nugroho, menyatakan masa transisi menuju new normal (tatanan kehidupan baru) sudah dimulai di daerahnya, diawali seluruh aparatur sipil negara (ASN) bekerja di kantor.
Masuknya kembali seluruh ASN (PNS) di kabupaten penghasil kayu jati untuk bekerja di kantor sekitar dua pekan, tentu dengan protokol kesehatan tang ketat, sehingga sudah tidak ada lagi model work from home (WFH) atau kerja dari rumah lagi.
“Untuk menyusun konsep new normal, kami urai dan putuskan secara pelan-pelan dulu,” beber Bupati Djoko Nugroho.
Menurut Kokok, panggilan familier Djoko Nugroho, bahwa setelah meniadakan WFH bagi ASN, selanjutnya tempat ibadah baik masjid maupun gereja, dan tempat ibadah lainnya bisa segera dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan.
Bupati Blora berpesan, ketika beribadah harus tetap mengatur jarak dan misalnya saat sholat, imam tidak usah meminta untuk merapatkan barisan, melainkan dengan mengatur jaraknya.
“Saat ini keselamatan menjadi yang utama, karena new normal bukan berarti Covid-19 selesai,” tandas Kokok, baru-baru ini dihadapan para pimpinan OPD.
Bisa Produktif
Bupati juga mempersilahkan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas teknis, agar mulai menyusun teknis pelaksanaan tatanan normal baru sesuai bidangnya dan sesuaikan dengan aturan protokol.
“Sesuaikan dengan aturan protokol kesehatan agar tetap bisa produktif, tanpa harus tertular atau terkena Covid-19,” tandas Bupati Blora.
Kokok membeber, di Blora sudah bisa dikenali dari mana saja sumbernya Covid-19, karena dari sekitar 36.000 pemudik bisa dikatakan dalam kondisi sehat, dan yang menyebabkan Covid-19 justru dari klaster Temboro dan Perumda.
“Keduanya sudah bisa dikendalikan, penularannya sudah terhenti, maka kami putuskan untuk pelan-pelan mulai menyusun konsep new normal,” terang Djoko Nugroho.
Untuk sektor pendidikan, Dinas Pendidikan diminta melakukan evaluasi dan menyusun teknis penyelenggaraan sekolah jika memang memungkinkan mulai masuk, tapi untuk saat ini jangan masuk dahulu, pesan Kokok.
Terkait hiburan pesta pernikahan, seperti dangdut, musik, dan pertunjukan seni budaya lainnya, tidak diizinkan dulu, yakni dengan melihat perkembangan terlebih dahulu karena mengaturnya ini susah.
“Memang banyak seniman yang nganggur, namun saya belum berani memutuskan untuk bisa atau iya, mari kita tunggu bulan depan saja,” tandas Bupati Blora.
Untuk pariwisata, Bupati menyatakan boleh dibuka, namun yang sifatnya individu, bukan wisata rombongan. Dinporabudpar diminta untuk mengumpulkan pengelola pariwisata lebih dulu, guna menentukan mana boleh dibuka dan mana yang belum.
Untuk bidang olahraga, Djoko Nugroho mengizinkan agar tempat-tempat olahraga kembali dibuka, namun juga dengan mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Kokok, saat seperti ini olahraga justru penting untuk menjaga kesehatan. Silahkan GOR dibuka, tenis juga bisa, asalkan jangan sampai menggelar event atau turnamen olahraga yang menimbulkan banyak kerumunan.
Untuk aktifitas ekonomi baik di pasar tradisional maupun pasar hewan, menurut Bupati Blora, harus mulai dibuka dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, jaga jarak dan disediakan tempat cuci tangan pakai sabun.
Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Blora, Sarmidi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuat perencanaan pembukaan kembali pasar hewan pada Selasa 16 Juni 2020 depan.
Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, melalui Kabagops AKP Supriyo, menyatakan dukungan dan siap mengawal kebijakan Bupati dalam menyiapkan penerapan new normal di seluruh wilayah kabupaten paling timur di Provinsi Jateng ini.
Wahono-Wahyu