blank
CEK KESIAPAN: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, berkeliling Candi Gedongsongo, guna mengecek semua kesiapan tempat wisata itu, apabila sudah dibuka untuk umum. Foto: heri priyono

UNGARAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sengaja gowes dari kediamannya di Semarang, menuju ke Candi Gedongsongo, Sabtu (13/6/2020), untuk mengecek kesiapan tempat wisata itu, apabila sudah dibuka untuk umum.

Kepada pengelola Candi Gedongsongo, Ganjar meminta agar disiapkan betul protokol kesehatannya, baik bagi petugas, pengunjung maupun pedagang yang ada di area wisata itu.

”Bagaimana antrean pengunjungnya, sarana prasana seperti tempat cuci tangan juga harus disiapkan. Semua pengunjung juga wajib pakai masker, jaga jarak dan dicek suhu tubuhnya,” saran Ganjar, kepada beberapa petugas dan pengelola Candi Gedongsongo.

BACA JUGA : Akun Twitter Resmi ESDM Jateng Diretas

Dia juga meminta pengelola untuk menyiapkan polisi wisata. Polisi wisata itu ditugaskan untuk mengawasi pengunjung, menegur mereka yang tidak taat aturan, serta membatasi agar tidak ada kerumunan.

”Saya minta segera dilakukan simulasi. Diujicoba dulu dengan sedikit pengunjung, mengajak wartawan dan pegiat pariwisata, sehingga bisa diketahui bagaimana pengelolaannya. Polisi wisata juga harus dioptimalkan, untuk mengatur agar semua yang ada di sini nantinya bisa aman dan nyaman,” tukas Ganjar.

Sementara itu, salah satu pengurus objek wisata Candi Gedongsongo, Siswanto menambahkan, tempat wisata itu sudah ditutup sejak Maret lalu. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan sarana prasarana, apabila nanti kembali dibuka.

blank
POLISI WISATA: Di kawasan berhawa sejuk ini, Ganjar ingin ada Polisi Wisata yang siap untuk memantau pengunjung yang tidak tertib. Foto: heri priyono

Pembatasan Pengunjung
”Saat ini sedang disiapkan semuanya. Tempat cuci tangan, poster imbauan, garis-garis untuk jaga jarak dan sebagainya. Minggu depan kemungkinan kami akan melakukan simulasi,” ungkap Siswanto.

Dia menerangkan, setiap hari tak kurang dari 500 wisatawan masuk ke tempat wisata itu. Apabila akhir pekan atau libur hari besar, pengunjung bisa mencapai 4-5 ribu.

”Kalau nanti dibuka kembali, tetap kami akan lakukan pembatasan. Paling tidak 50 persen dari total pengunjung biasanya,” pungkasnya.

Heri Priyono-Riyan