blank
SIDANG: Yoyok Sukawi dalam salah satu sidang di Komisi X DPR RI, saat menyampaikan pendapatnya. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Anggota Komisi X DPR RI AS Sukawijaya menilai, aksi mahasiswa yang menginginkan untuk bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, guna membahas relaksasi Uang Kuliah Tunggal (UKT), dianggap cukup wajar.

Legislator asal Partai Demokrat yang biasa disapa Yoyok Sukawi ini menilai, seharusnya pemerintah juga melihat kondisi masyarakat saat ini, yang sebagian besar pekerjaannya terdampak akibat pandemi covid-19.

Maka dari itu, relaksasi pembayaran biaya UKT bagi mahasiswa, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, perlu dilakukan dalam kondisi seperti sekarang ini.

BACA JUGA : Program Jogo Tonggo Kecamatan Ungaran Timur, Diapresiasi Ketua DPRD Jateng

”Saya kira wajar saja, jika mahasiswa meminta keringanan biaya UKT. Mestinya pemerintah melihat dan merasakan terhadap kesulitan rakyatnya, termasuk biaya pendidikan. Dan seharusnya tidak perlu menunggu mahasiswa bergerak seperti ini,” ujar Yoyok yang juga merupakan CEO tim sepakbola PSIS, belum lama ini di Semarang.

Menurut dia, setidaknya pemerintah harus punya sense of belonging atau kepedulian di tengah pandemi seperti sekarang ini, dengan meringankan biaya-biaya pendidikan. ”Salah satunya ya UKT ini,” imbuh anggota DPR RI asal Dapil I Jawa Tengah itu.

blank
AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi. Foto: dok/ist

Seperti diketahui, pada Kamis (4/6/2020) lalu, Ketua Komisi X Syaiful Huda, dihadang oleh Aliansi Mahasiswa Purwakarta Bersatu (AMPB), yang meminta adanya dialog antara mahasiswa dan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tentang relaksasi UKT.

Selain itu, para mahasiswa juga sempat bersuara di twitter, dengan maraknya hastag #MendikbudDicariMahasiswa, yang isinya tentang aspirasi relaksasi UKT di tengah pandemi covid-19.

Riyan