PACITAN (SUARABARU.ID) – Rumah sederhana itu didirikan diantara puing-puing reruntuhan. Memiliki ukuran 2 kali 3 Meter, berdinding anyaman bambu. Bagi Ny Siti (60), itu dirasakan sudah cukup untuk tempat bermukim. Setelah rumahnya ambruk diterjang bencana banjir Tahun 2017, dan kemudian bernasib menjadi tunawisma.
Pendirian rumah baru sebagai pengganti rumah lama tersebut, dilakukan atas prakarsa warga masyarakat RT 2/RW 4 Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Jatim. Janda beranak dua itu, kini hidup sebatang kara. Sebab kedua anaknya, sudah tidak lagi tinggal serumah dengannya.
Tragedi banjir, membuatnya kehilangan rumah dan menjadi tuna wisma. Ny Siti sempat tinggal bersama saudaranya di kota Surabaya. Namun akhir Tahun 2019 lalu, Ny Siti kembali ke Pacitan. Ketik Fachrudin, yang menjadi tetangganya berkata: ”Dulu, Bu Siti pernah dibawa keluarganya ke Surabaya, namun kemudian dipulangkan kembali ke Pacitan.”
Bantuan Bupati
Tanpa tempat bernaung, awalnya Ny Siti yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah ini, terpaksa numpang tinggal bergantian di rumah-rumah warga. ”Warga akhirnya bergotong royong memperbaiki rumahnya,” tutur Ketua RT setempat, Yoko.
Tim Humas Pacitan, Rizky, Luky dan Arif, mengabarkan, kisa Siti ini sampai ke Bupati Pacitan, Indartato. Orang nomor satu di Pemkab Pacitan itu, kemudian mendatangi rumah perempuan paruh baya tersebut. Selain ingin melihat langsung kondisi Siti, Bupati juga memberikan bermacam bantuan. Yakni bantuan uang tunai, paket sembako, alas tidur serta selimut.
”Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Kades juga Pak RT yang sudah membantu warganya yang kesusahan,” kata Bupati Indartato, Selasa (9/6).
Meskipun Ny Siti sudah bisa menempati rumah hasil gotong royong warga, namun hunian tersebut masih sangat sederhana dan perlu penyempurnaan agar menjadi tempat tinggal yang layak. Sebab, kondisi lantainya masih tanah. Untuk ini, Bupati minta kepada Dinas terkait, agar mengupayakan perbaikan supaya rumah tinggal tersebut lebih layak dihuni dan sehat.
Bambang Pur