Hendi : PKM Diperpajang 14 Hari
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan keterangan pers di Kodim 0733/BS Semarang usai rapat evaluasi PKM bersama Forkopimda Kota Semarang, Kamis (21/5/2020) malam.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang memperpanjang masa berlaku Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) mulai 25 Mei hingga 7 Juni 2020. PKM sendiri diberlakukan sejak 27 April dan akan berakhir pada 24 Mei 2020.

 

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi disela-sela rapat bersama Forkopimda Kota Semarang di Kodim 0733/BS Semarang, Kamis (21/5/2020) malam, mengatakan jika keputusan perpanjangan 14 hari masa PKM tersebut berdasarkan hasil evaluasi berlangsungnya PKM selama 4 pekan lalu.

 

“Selama dua hari ini ada penambahan secara signifikan, dari cluster yang dicek ternyata ada yang positif Covid-19 sebanyak 17 orang, dengan dasar itu PDPnya juga meningkat. Salah satu (cluster) pasar setelah dilakukan swab test hasilnya reaktif,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini.

 

Adapun cluster yang menambah jumlah positif Covid-19 selama dua hari belakangan ini, yaitu cluster rumah sakit yang ada selama ini, dua cluster pasar, dan satu lembaga pendidikan non umum yang ada di Kota Semarang.

 

Dengan masa perpanjangan tersebut, Pemkot Semarang akan terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Patroli dari berbagai pihak mulai dari satpol, aparat, dan satgas lainnya akan terus ditingkatkan disemua wilayah, disemua kecamatan dan kelurahan termasuk di pos-pos perbatasan hingga tengah kota.

 

“Untuk kawan-kawan PKL yang biasanya tutup jam 20.00, selama perpanjangan PKM 14 hari ke depan kita kasih penutupannya sampai jam 21.00. Ini berlaku untuk pasar modern, PKL, restoran, hingga mall,” katanya.

 

Hendi : PKM Diperpajang 14 Hari
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang menggelar rapat evaluasi PKM di Kodim 0733/BS Semarang, Kamis (21/5/2020) malam.

Hendi berharap, seiring perpanjangan masa PKM 14 hari ini warga masyarakat Kota Semarang akan terbiasa memasuki situasi ‘new normal’ atau hidup berdampingan dengan Covid-19 yang menjadi pandemi selama ini.

 

“Tapi kami belum berani melepas secara total, karena kita tau beberapa hari terakhir ini masyarakat seolah lupa bahwasannya kita sedang dalam situasi pandemi Covid-19. Mereka cukup banyak di jalanan, di mall, atau di pasar hanya untuk persiapan Lebaran. Padahal kita sudah menyampaikan, shalat Idul Fitri dilakukan di rumah, tidak ada anjang sana ataupun open house,” katanya.

 

Tak hanya itu saja, Hendi menjelaskan, selama 14 hari ke depan pihaknya bersama Polrestabes Semarang juga akan meningkatkan antisipasi terhadap kendaran dari luar kota yang masuk dari pos-pos perbatasan Kota Semarang.

 

Dirinya menambahkan, ke depannya tidak hanya pasar ataupun mall yang akan ditracking dan dilakukan swab test, namun juga tempat-tempat lain yang diduga terdapat kerumunan masyarakat. Berikut serta para tenaga migran yang beberapa waktu belakangan ini mulai berdatangan masuk Kota Semarang.

 

“Dengan perpanjangan 14 hari ini harapannya masyarakat semakin paham dan makin ngerti bahwa situasi seperti ini kuncinya adalah disiplin dalam penerapan SOP kesehatan. Termasuk mall, jika mereka kita lakukan swab test dan hasilnya ada yang reaktif maka mallnya kita tutup. Termasuk juga di pariwisata kita minta untuk bersabar dulu (untuk tidak buka), karena itu hal sekunder,” pungkasnya.