blank
Tim SAR Gabungan yang hari ini diturunkan (Foto : BPBD Jepara)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Semua  warga dukuh Juwet, Desa Banyumanis, yang  hilang disapu gelombang di Pantai Gua Manik saat mencari ikan Sabtu  (9/5-2020) sore telah ditemukan. Korban terakhir yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia adalah Susanto (25 th). Rencana pemakaman dilakukan sore ini

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, korban  terakhir ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh nelayan  di perairan Banyutowo Dukuhseti, Pati sekitar jam 09.00. Selanjutnya jenasah dijemput Tim SAR Gabungan dan dilakukan pemeriksaan di RS Rehatta

Operasi pencarian hari ini  dilakukan dengan menurunkan  3 perahu karet dari BPBD Jepara, Basarnas dan Polair Polres Jepara. Disamping itu juga dibantu nelayan dan masyarakat setempat.

blank
Tim SAR Gabungan Jepara yang mulai Sabtu kemarin melakukan pencarian 4 korban yang tersapu gelombang (Foto : Dok BPBD Jepara)

Sebelumnya Tim SAR Gabungan telah ditemukan korban atas nama Sumantri, Sutrisno, dan Eko. Semua korban meninggal dunia adalah warga RT 3/ RW 2 Dukuh Juwet Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo Jepara.

Peristiwa tersebut bermula dari para keinginan korban  untuk mencari ikan dengan jaring. Mereka berangkat mencari ikan pukul 15.00  Wib. “Waktu berangkat cuaca sangat cerah. Namun menjelang sore tiba tiba angin  dan hujan deras datang hingga menimbulkan gelombang,” ujar Petinggi Banyumanis Bandriyo.

blankNamun tibu-tiba sekitar pukul 16.00 Wib datang angin kencang dan gelombang besar hingga mengakibatkan  5 orang tenggelam akibat tersapu gelombang,” ungkapnya.

Melihat kejadian tersebut teman korban yang berada di tempi pantai, Siswo Hadi segera melaporkan ke Koramil Donorojo  dan juga meminta tolong warga sekitar. Satu korban atas nama Andika berhasil diselamatkan warga setempat.

Pencarian 4 korban yang hilang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang melibatkan personil dari BPBD, SAR Jepara,  PMI, Pramuka Peduli, PP Rescue, Bagana, TNI, Polisi, Basarnas, Ubaloka, JRC, RS Rehatta, JRC, dan MDMC dengan didukung oleh masyarakat setempat.

Hadepe