KUDUS (SUARABARU.ID) – Momentum bulan suci Ramadan dimanfaatkan oleh umat muslim di seluruh dunia untuk meraih rahmat dan berkah dari Sang Khaliq.
Meski ditengah pandemi Covid-19, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo pun tak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Didampingi sang istri, Mawar Hartopo, kegiatan rutin pribadi, yakni roadshow santunan anak yatim digelar pada Minggu (10/5).
Sebanyak 212 anak yatim yang tersebar di delapan desa di kecamatan Bae diberikan santunan oleh Hartopo dan istri. Rinciannya, sebanyak 40 anak yatim di desa Karangbener, 40 anak yatim di desa Gondangmanis, 20 anak yatim di desa Purworejo, dan 20 anak yatim di desa Peganjaran.
Perjalanan pun berlanjut hingga menyisakan empat desa terakhir, diantaranya desa Panjang terdapat 24 anak yatim, desa Bacin sebanyak 23 anak yatim, desa Pedawang sebanyak 20 anak yatim, dan desa Dersalam terdapat 25 anak yatim.
Hartopo mengaku, roadshow santunan anak yatim merupakan kegiatan yang telah dilakukannya sejak sebelum menjadi pejabat. Akan tetapi, tahun ini tampak berbeda. Dulu, sebelum pandemi terjadi, para anak yatim dikumpulkan untuk menikmati santapan buka bersama. Kali ini, ia bersama istri terjun langsung ke lapangan untuk membagikan santunan.
“Alhamdulillah, tahun ini bisa kita gelar lagi. Baik saya jadi pejabat maupun tidak jadi kegiatan roadshow ini terus dilakukan karena sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Biasanya kita panggil untuk buka bersama, tapi kesempatan kali ini saya dan istri terjun langsung. Jangan dilihat dari besar kecilnya, namun dari manfaatnya,” katanya.
Satgas Jogo Tonggo
Disela-sela acara, Hartopo yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus mengingatkan pentingnya memakai masker dan menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik) saat berada di luar rumah. Mengingat, kasus positif Covid-19 menunjukkan tren kenaikan.
“Wajib pakai masker, ya. Anak-anak juga harus pakai tidak hanya orang tua saja. Kemudian, jaga jarak supaya kita tidak mudah tertular virus ini,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan kepala desa untuk segera membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo Jogo Wargo yang digagas Gubernur Jawa Tengah. Menurutnya, adanya Satgas Jogo Tonggo merupakan sebuah upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Selain itu, warga yang baru pulang kampung dari zona merah dapat terdata dengan baik dan dilakukan karantina.
“Jangan lupa untuk pak Kades agar segera membuat Satgas Jogo Tonggo. Kemarin sudah saya sosialisasikan ke para camat. Ini sangat baik untuk menekan laju penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Tm-Ab