GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Tiga daerah di Kabupaten Grobogan dinyatakan sebagai wilayah zona merah wabah covid-19, yakni Kecamatan Geyer, Kecamatan Pulokulon dan Kecamatan Karangrayung. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Grobogan memilih gedung sekolah menjadi tempat karantina bagi pemudik yang akan datang ke wilayah ini.
Sesuai dengan hasil rapat video conferences antara Dinas Pendidikan Grobogan dan Pemkab Grobogan yang diwakili Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono, Kamis (16/4/2020) ditetapkan gedung sekolah tingkat SD dan SMP akan dijadikan rumah karantina sesuai lokasi desa.
“Sekolah yang dipilih adalah sekolah paling baik atau layak dipilih berdasarkan rapat di tingkat kecamatan dipimpin Camat. Korwil dan Kepala Sekolah SMP untuk proaktif. Sekolah yang dipilih adalah selain yang mendapat Bantuan DAK, sehingga tidak mengganggu schedule pelaksanaan kegiatan,” tulis Kepala Dinas Pendidikan Grobogan, Amin Hidayat melalui keterangan resminya di akun media sosial milik Disdik Grobogan.
Diterangkan pada poin terakhir, mulai Jumat (17/4/2020), sekolah yang dipilih untuk mengamankan aset-aset penting dan memyimpan di ruangan khusus. Dengan artian, ada sisa ruangan yang tidak dipakai sebagai tempat karantina.
Sementara itu, Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono menjelaskan, rumah karantina tersebut akan dibentuk di kecamatan zona merah.
“Kami menggunakan gedung sekolahan karena itu adanya gedung yang ada di desa. Bila ada gedung yang lain boleh gunakan gedung lain. Untuk konsumsi dan masak dibiayai dari pemerintah daerah, sedangkan untuk penyediaan tempat dan pengawasan di lapangan kita serahkan kepada desa dan partisipasi masyarakat,” jelasnya, saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).
Dikatakan Soemarsono, Jumat (17/4/2020) dan Sabtu (18/4/2020), masing-masing desa baru menyiapkan. Untuk tahap awal, masing-masing desa menyiapkan satu sekolahan.
“Bila nanti masih butuh bisa nambah gedung sekolahan lagi,” tambah dia.
Rumah Karantina Mandiri ini memang dipergunakan untuk para pendatang (perantau-red) yang pulang kampung ke halamannya. Meski demikian, yang sudah terlanjur karantina mandiri di rumah agar tetap menjalankannya di rumah.
“Khusus pendatang baru, mulai besuk Selasa (21/4/2020) yang akan masuk rumah karantina. Ini sifatnya uji coba, nanti kita evaluasi perkembangannya,” tambahnya.
Turun
Soemarsono mengatakan, jumlah pemudik yang datang ke wilayah Grobogan sudah menurun, yakni sekitar 300-400 pemudik setiap malam. Pihaknya membandingkan pada minggu-minggu yang lalu, yang jumlahnya meningkat.
“Memang sudah menurun bila dibandingkan minggu-minggu yang lalu. Mungkin menjelang ramadhan akan sedikit meningkat. Namun demikian, para pemudik akan diawasi gugus tygas desa dan relawan, serta dipantau puskesmas,” tutup dia.
Hana Eswe-Wahyu