blank
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat menyampaikan perkembangan covid-19 di Kabupaten Grobogan. Foto : Hana Eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Jumlah pasien positif covid-19 di Grobogan bertambah satu orang. Hal tersebut dinyatakan Bupati Grobogan, Sri Sumarni dalam rilis perkembangan penanganan covid-19 di Kabupaten Grobogan, Rabu (15/4/2020).

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, Kepala Pelaksana Harian BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih dan Direktur RSUD dr Soedjati Purwodadi, dr Bambang Pujiyanto, Sri Sumarni menyampaikan adanya hasil tes swab terbaru dari laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian (BBTKLPP) Yogyakarta.

“Hari ini, Rabu, 15 April 2020 pukul 13.00 WIB, kami laporkan informasi perkembangan terkini corona virus di Kabupaten Grobogan. Jumlah ODP baru ada lima orang, total ODP sebanyak 189 orang, ODP selesai pemantauan sebanyak 96 orang dan yang meninggal satu orang.”

“Untuk PDP baru tidak ada. Total PDP 60 orang. PDP yang sembuh 46 orang serta yang meninggal 4 orang.”

“Hari ini terkonfirmasi tambahan lagi satu orang pasien positif corona berdasarkan hasil tes swab terbaru dan pasien tersebut berinisial S, usia 43 tahun, warga Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung,” ujar Sri Sumarni.

Bertambahnya satu pasien yang teridentifikasi corona virus ini, total kasus corona virus di Kabupaten Grobogan berjumlah tiga orang.

Dikatakan bupati, pasien tersebut saat ini sudah dilakukan penjemputan oleh Tim Kesehatan Kabupaten Grobogan untuk menjalani isolasi di RSUD dr Soedjati Purwodadi.

Pulang dari Jakarta

Dari informasi yang disampaikan Dirut RSUD dr Soedjati Purwodadi, pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah di zona merah. Yakni dari Jakarta. Sebelumnya, pasien tersebut pernah menjalani perawatan di RSUD dr Soedjati sejak tanggal 30 Maret 2020 selama kurang lebih satu pekan.

“Yang bersangkutan pernah kami rawat selama satu minggu. Kemudian, pasien melakukan tes swab dan sembari menunggu hasilnya, kondisinya juga dinyatakan sudah baik oleh dokter penyakit dalam dan boleh pulang dengan catatan sesampainya di rumah harus melakukan karantina mandiri,” jelas pria yang akrab disapa dr Totok.

Pasien tersebut melakukan rapid tes pada 2 April 2020 dan dinyatakan negatif. Kemudian, dilakukan tes swab dan langsung diisolasi pada 8 April 2020.

“Kemudian pada hari ini pukul 06.30 WIB, BBTKLP Yogyakarta menyampaikan hasil bahwa ada yang positif dan kami langsung menyiapkan tim untuk dilakukan penjemputan,” jelas dia.

Pihaknya juga akan melakukan pelacakan tenaga medis yang pernah berkontak langsung dengan pasien selama dalam perawatan di RSUD dr R Soedjati.

Hana Eswe-Wahyu