Keramaian kendaraan mewarnai hampir semua ruas jalan di Kabupaten Wonogiri, termasuk di Ibukota Kecamatan Ngadirojo. Ini terjadi setelah terjadi banjir arus mudik sejak pra-lebaran lalu. Kondisinya kini berangsur-angsur kembali normal.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Terhitung mulai Senin besok (8/4/25), semua lampu bangjo atau traffic light di Wonogiri, Jateng, yang dinonaktifkan akan difungsikan kembali. Seperti diberitakan, sejak terjadi keramaian arus mudik pra-Lebaran Idul Firtri 1446 H (2025 M) lalu, sejumlah lampu Bangjo di Wonogiri dinonaktifkan dalam rangka melakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, dan Kabid Lalu Lintas Dishub Joko Pramono, Senin (7/4/25), menyatakan, pemberlakukan fungsi lampu bangjo bersifat situasional. ”Semalam untuk simpang empat Selogiri dan Gudangseng, telah diberlakukan normal kembali,” tegas Joko Pramono.

Demikian halnya pengaturan MRLL pada simpang-simpang perempatan jalan di sejumlah ruas Jalan Kartini telah dipulihkan seperti sedia kala. Selanjutnya, untuk normalisasi simpang perempatan pada jalur jalan protokol akan dilaksanakan menunggu eskalasi lalu lintas berjalan normal, atau setidaknya mendekati normal.

Joko menyatakan, hasil pantauan yang dilakukan petugas, semalam, pergerakan kendaraan arus balik, terutama ke arah Solo dan Klaten masih di atas hari normal. Diharapkan pada Selasa besok Tanggal 8 April 2025, kinerja semua lampun Banjo di wilayah Kabupaten Wonogiri sudah normal kembali. Artinya, lampu Bangjo sebagai APILL mulai nanti malam akan dilaksanakan normalisasi, dengan tetap menjadikan Lalu-lintas Harian Rata-rata (LHR) sebagai acuan utama.

APILL adalah singkatan dari Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Ini merupakan perangkat elektronik sebagai fasilitas untuk mengatur arus lalu lintas dengan menggunakan lampu dan bunyi. Perangkat traffic light atau lampu Bangjo ini, dipasang sebagai pengatur arus lalu lintas di ruas persimpangan jalan.

Dua Ruas

Dalam menyikapi banjir arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H (2025 M), Dishub bersama Satlantas Polres Wonogiri, telah melakukan serangkaian tindakan MRLL termasuk menonaktifkan fungsi APILL di sejumlah persimpangan jalan. Seperti di simpang empat Selogiri, simpang lima Wonoarto depan Polsek Wonogiri Kota, simpang empat Ponten, simpang empat Pokoh dan simpang empat Gudangseng serta simpang tiga Kerdukepik depan Kantor Perhutani Wonogiri.

Teknis MRLL yang dilakukan pada sejumlah simpang jalan berfasilitas APILL tersebut, dengan cara menonaktifkan fungsi nyala lampu bangjo. Bersamaan itu, dipasang rambu tambahan rambu lalu lintas jenis tolo-tolo, untuk menutup dua ruas jalan yang ada di persimpangan jalan berlampu Bangjo. Tujuannya, agar arus lalu lintas yang berada di jalur utama dapat berjalan lancar.

Dengan teknis MRLL tersebut, keramaian kendaraan sejak berlangsungnya arus balik pra-lebaran sampai arus balik pasca-lebaran, dapat diciptakan secara lancar, tertib, aman dan nyaman. Terhindarkan dari keruwetan dan kemacetan, meskipun Wonogiri kebanjiran ribuan kendaraan pemudik yang pulang kampung.

Meskipun mampu menciptakan kelancaran arus lalu lintas di wilayah Wonogiri, tapi MRLL itu bukan berarti tanpa dampak. Sebab banjir kendaraan selepas Wonogiri, memunculkan kemacetan di tapal batas dengan wilayah Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Utamanya arus lalu lintas yang mengarah ke Solo, terjadi penumpukan dalam jumlah banyak, yang padat merayap.(Bambang Pur)