blank
TIDAK MUDIK: Poster seruan mahasiswa Jepara, untuk tidak melakukan mudik saat Idulfitri. Foto: dok/istimewa

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Guna menekan angka penyebaran Covid-19 dan mengikuti imbauan yang dikeluarkan pemerintah, perkumpulan mahasiswa asal Jepara yang kuliah di Jakarta dan sekitarnya, memutuskan untuk tidak mudik.

”Mempertimbangkan kondisi terakhir pandemi Corona dan dalam rangka ikut mencegah potensi penyebaran Covid-19, kami mengajak seluruh mahasiswa Jepara yang sedang kuliah di Jakarta dan sekitarnya, untuk tidak mudik tahun ini,” kata Wakil Ketua Silaturahmi Mahasiswa Jepara di Jakarta dan Sekitarnya (Simaharaja), Abdullah Hasan, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (2/4/2020).

BACA JUGA : Karena Arus Mudik Angka ODP di Jepara Meningkat Tajam

Simaharaja memang secara rutin sejak 2004 menyelenggarakan mudik gratis yang difasilitasi pemerintah daerah setiap Idulfitri dan libur panjang perkuliahan. Tetapi kini memutuskan untuk tidak melakukannya pada tahun ini.

Keputusan untuk tidak pulang ke kampung halaman itu, menurut Hasan, juga dilakukan mengikuti seruan dari pemerintah pusat, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan pemerintah Kabupaten Jepara.

Menurut dia, kebersamaan dalam keluarga tidak harus dilakukan via mudik, tapi dengan teknologi saat ini, bisa memungkinkan komunikasi di mana saja.

Langkah tidak pulang ke kampung halaman itu, juga dilakukan sebagai bentuk komitmen semua pihak, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut wabah Corona.

Pusat Krisis

”Kalau kita cinta sama keluarga, jangan pulang karena bisa jadi kita secara tidak sadar membawa virus ke kampung halaman. Selama libur panjang perkuliahan, Simaharaja akan terus memantau mahasiswa Jepara di Jabodetabek, agar tetap dalam kondisi sehat,” tegasnya.

Jika memang ada yang sangat terpaksa melakukan mudik, dia meminta agar para mahasiswa untuk mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19, yaitu melapor ke desa, memeriksakan kesehatan dan mengisolasi diri selama 14 hari.

Sementara itu, salah satu pendiri Simaharaja bernama Syamsuddin, sudah membuka rumahnya di Tangerang Selatan, sebagai pusat krisis mahasiswa asal Jepara, selama pandemi penyakit yang disebabkan virus Corona baru itu berlangsung.

Hal itu dilakukan, untuk memastikan seluruh mahasiswa asal Jepara yang berkuliah di Jakarta dan sekitarnya, kebutuhannya tercukupi selama libur panjang.

Ant-Riyan